Mohon tunggu...
Mantily Holmes
Mantily Holmes Mohon Tunggu... Lainnya - Kita Harus Baca

Content Researcher, pendengar dan pemain musik | Trust Christ , not religion | Founder of Kita Harus Baca | Setia seperti ASU, tapi menyebalkan dan susah mati seperti kecoa Madagaskar|

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang-orang Lapar

19 Mei 2017   16:43 Diperbarui: 19 Mei 2017   17:54 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada yang bisa  disuapkan ke mulut

Untuk melunasi keinginan perut yang keroncongan

Mengais dan menunggu pun sama saja

Hasilnya nol

Sudah mencari peluang agar benda kertas yang punya angka berpindah tangan

Sehingga kami bisa membeli sesuap nasi

Tapi miskin juga rupanya orang-orang lain

Atau mereka lebih mementingkan hal-hal lain daripada yang bisa ditawarkan

Ada yang kelihatan lebih enak di samping dan di seberang

Sedang kami menjadi orang-orang yang lapar yang sambil menunggu

Karena kami lapar, akhirnya menghalalkan segala cara

Menurunkan standar nilai-nilai luhur dalam tradisi kami

Karena kami lapar, perut kami butuh asupan

Tidak apalah, asal kami bisa makan

Menjadi budak dunia bukanlah hal yang terlalu buruk

Manusia hidup bukan hanya dari roti saja

Akh, itu ungkapan tolol

Adakah dengan meyakini itu kami bukan lagi orang-orang lapar?

Entahlah,  tapi yang lain meyakini “Bertobatlah, sebab harinya sudah dekat”.

Medan 2017

Oleh : Mantily H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun