Mohon tunggu...
mansurni abadi
mansurni abadi Mohon Tunggu... psikolog -

“Be aware of this truth that the people on this earth could be joyous, if only they would live rationally and if they would contribute mutually to each others' welfare. This world is not a vale of sorrows if you will recognize discriminatingly what is truly excellent in it; and if you will avail yourself of it for mutual happiness and well-being. Therefore, let us explain as often as possible, and particularly at the departure of life, that we base our faith on firm foundations, on Truth for putting into action our ideas which do not depend on fables and ideas which Science has long ago proven to be false.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pekon Karta: Sebuah Mutiara Keramahan Lampung

29 Agustus 2016   16:55 Diperbarui: 29 Agustus 2016   18:47 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara dari sudut pandang psikologi, keramahan adalah fondasi dasar bagi hubungan antar manusia, berdasarkan sebuah teori yang dikemukakan L.Ron Hubbard dalam bukunya dianetic (1954) “ keramah- tamahan adalah sebuah landasan dari persatuan manusia dan penghapusan prasangka negatif “. Ada sebuah model pengertian dalam dunia psikolog dan juga dikenal dalam ilmu manajemen yaitu segitiga ARC  ( Affinity, Reality, Dan Communication ), ketiga komponen ini disebut komponen pengertian hubungan antar manusia.

Tidak perlu hidup dalam lingkungan intelektual yang tinggi namun individualisme yang tinggi pula dan tidak mengenal keramahtamahan, lebih baik hidup dalam suatu komunitas yang katakanlah bergaya hidup sederhana namun penuh dengan rasa kekeluargaan. Keramahtamahan, juga adalah motivasi tindakan kreatif antar sesama, selama kami menjalani proses KKN sendiri banyak ide dan saran dari perangkat desa dan masyrakat desa yang  juga memberi kami masukan untuk melakukan yang terbaik dan maksimal memberi perubahan walaupun hanya setetes kecil noktah.

Memang dalam pelaksaaannnya, terutama dalam hal ini KKN atau kami menyebutnya PKPM ( Praktek Kerja dan Pengabdian Masyarakat ) mustahil bagi sekelompok anak muda dari suasana nyaman di kota yang minim pengalaman dalam merubaha masyarakat dan berkontribusi terhadap masyarakat untuk melakukan perubahan secara total apalagi menyeluruh bagi desa. Namun ada hal yang kami bisa maksimalkan yaitu proses interaksi dan sosialisi dengan warga masyarakat dan memaksimalkan potensi desa yang dapat kami jangkau dan manfaatkan secara maksimal mungkin.

Dari perjalanan Pkpm kami selama sebulan, ada beberapa hal yang menjadikan Pekon Karta sebagai wisata utama yang selanjutnya, diantaranya lokasi yang terletak dibawah kaki gunung tanggamus dan dekat dengan Tanam Nasional Bukit Barisan Selatan, Memiliki pantai yang berombak besar dan berlatar belakang persawahan yang menghadap Teluk Semangga, terdapatnya sumber mata air alami dan murni yang bernama Way Sumpuk , Dan dekat dengan Objek Wisata air terjun seperti Way Lalaan dan Way Lalaan, plus ditambah dengan suasana Kota agung yang asri dan hijau serta dekat dengan Wisata pantai terbaya.

dsc03046-jpg-57c4057ba823bd9548a3c1ab.jpg
dsc03046-jpg-57c4057ba823bd9548a3c1ab.jpg
Selain faktor lokasi, ada faktor pendukung berupa faktor sosial budaya diantaranya keramahan penduduknya dan amannya perkampungan Pekon Karta sendiri. Selama proses Pkpm  kami berjalan juga, kami mengundang beberapa warga asing dari Skotlandia, Prancis, dan juga diinggris.  Teman eropa pertama yang kami undang berasal dari inggris yang bernama Jonathan Kambskart Bennett,  petualang bersepeda yang sudah  menjelajalah hampir 32 negara dari Eropa sampai ke Asia tenggara, Hari pertama kedatangannya kami menjemputnya di lokasi Air Terjun Way Lalaan. Selama dua hari pemberhentiannya di Pekon Karta, kami isi dengan membawanya ke Sekolah dasar di pekon karta yang bernama SDN 1 Karta.

dsc02995-jpg-57c405f6b27e619055d54f73.jpg
dsc02995-jpg-57c405f6b27e619055d54f73.jpg
Menjelajah pantai dan menjelah air terjun juga kami lakukan, dan dari pendapatnya memberikan opini positif terkait keindahan dari pekon karta sendiri. Tamu mancanegara kedua yang kami datangkan berasal dari adalah rekan dari prancis bernama Pierre Jacquest Bihan asal prancis, guru  bahasa jerman berpaspor prancis ini juga sangat senang dengan segala keramah- tamahan di Pekon Karta dan ikut terlibat membantu kami untuk mengajar Siswa SDN 1Karta, lebih lanjut tentang Jonathan buka di sini.

topo mokowane mendapat penyambutan
topo mokowane mendapat penyambutan
Dan yang terakhir dan sekaligus penutup adalah kedatangan seorang rekan dari Skotlandia, yang masih berstatus Mahasiswa di Edinburg University, Skotlandia yang bernama TOPO MOKOKWANE  menyempatkan waktunya untuk hadir dan datang membantu berbagi ilmu kepada anak- anak didesa. Kehadiran 3 rekan asing, tidak terlepas dari peran serta kampus IBI Darmajaya , yang berusaha memberikan edukasi tentang pentingnya memahami Globalilasi dan cara menghadapinya kepada segenap masyarakat di provinsi lampung, melalui program Pkpm.

Kehadiran tamu asing  seringkali di sambut dengan meriah , dan menghilangkan sebuah prasangka Xenophobia terhadap indonesia bagi orang asing sendiri. Indonesia makin lah lekat dengan predikat sebagai negara teramah,  tidak peduli di penjuru manapun di indonesia bahkan disebuah provinsi yang terlanjut mendapat cap negatif karena pemberitaan media seperti lampung sendiri, menghadirkan sebuah keramahan.

Demikianlah cerita kami Tim Pkpm Ibi Darmajaya, yang ditempatkan di desa Pekon Karta,Kecamatan Kota Agung timur ,  Kabupaten tanggamus. Artikel ini sebagai persembahan bagi masyarakat Pekon Karta yang sudah dengan ramah, baik, dan selalu menjaga kami, dan tujuan pertama dan utama tertulisnya artikel ini agar orang lain dapat mengenal Pekon Karta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun