Dilain pihak, tiga pilar budaya yang sudah menjadi nilai nilai tradisi dan telah membudaya dalam kehidupan masyarakat Cianjur sejak dahulu, yakni Ngaos, Mamaos dan Maenpo, semenjak IRM dilantik menjadi Bupati Cianjur, muncul kebijakan baru. Tiga pilar budaya rakyat Cianjur ini, ditambah empat lagi, menjadi tujuh Pilar. Keempat pilar tambahan tersebut, masing-masing: Someah, Tanghinas, Sauyunan dan Tatanen.
Â
Someah mengartikan, bahwa rakyat Cianjur dikenal memiliki sifat yang sopan, santun, hade ka semah. Bahkan dalam bertutur kata pun, Cianjur dikenal memiliki logat (lentong) dengan bahasa Sunda yang halus dan (lemes).Someah juga disimbolkan ibarat perilaku seorang lengser.
Simbol "Cianjur Jago" yang terkesan mengandung arti sombong, riya, ujub, takabur, tentu saja bertentangan atau tojaiyah dengan satu pilar Someah (dari empat pilar yang ingin ditambahkan menjadi tujuh pilar budaya Cianjur).Someah sangat tojaiyah dengan kata "Cianjur Jago" itu sendiri.
 Tetapi tak apalah, sekarang simbol "Cianjur Jago" boleh jadi telah berakhir, seiring dengan putusnya kekuasaan dinasti yang lenyap ditelan euporia OTT KPK. Begitu, barangkali !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H