Pemain lulusan dari akademi Barcelona ini sudah mencuat namanya sejak beberapa musim sebelumnya. Namun sayangnya tidak mampu menggeser Jordi Alba pada posisi bek kiri Barcelona. Sehingga pada awal musim ini Cucurella memutuskan hengkang secara permanen ke Getafe.
Kemampuan dalam pressing yang ketat, membuat Cucurella sangat baik ketika menyerang. Melawan Kroasia, Cucurella masuk pada menit ke 75 menggantikan Adria Pedrosa. Cucurella melepaskan 3 kali umpan kunci dan 1 asis. Rating untuk Marc Cucurella adalah 7,6.
Pemain yang biasanya beroperasi di lini tengah ini dinilai sebagai salah satu bibit potensial dari timnas Spanyol saat ini. Sehingga pada awal musim ini, klub Italia, AS Roma berani membeli sang pemain. Hebatnya Villar langsung menjadi pemain utama di AS Roma musim ini.
Pada laga melawan Kroasia, Villar masuk pada menit ke 59 menggantikan Fran Beltran. Gonzalo Villar yang baik dalam kontrol bola ini membukukan 4 kali duel udara, melepaskan 2 kali umpan panjang, dan melakukan 8 kali duel satu lawan satu. Rating untuk Gonzalo Villar adalah 7,1.
5. Manu Garcia
Pemain yang bertipe versatile ini merupakan pemain dari klub Laliga 2, Sporting Gijon. Jika dilihat dari potensinya, Manu sangatlah potensial karena sudah beberapa kali berganti klub di beberapa kompetisi. Untuk diketahui, Manu Garcia merupakan lulusan dari akademi Manchester City.
Melawan Kroasia, Manu dimainkan sebagai gelandang serang tengah. Pemain yang memiliki keunggulan dalam hal mengatur jalannya permainan ini mampu membukukan 8 kali umpan panjang, 2 kali tembakan ke gawang, dan melepaskan 2 kali umpan kunci. Rating untuk Manu Garcia adalah 7,1.