Mohon tunggu...
Manna Wassalwa
Manna Wassalwa Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Manna Wassalwa Kelompok 69 KKN-DR UIN SU, Medan. Instagram/Twitter : @ohman_98 Email : mannawassalwa98@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia dan Pendidikan

16 Oktober 2021   23:28 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:51 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

 

Manna Wassalwa

21161048

Universita Negeri Padang

(mannawassalwa98@gmail.com)

 

  • Hakikat Manusia 

Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya tentang berbagai hal yang ada di luar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis, religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi, psikologi, politik). Dalam kehidupannya yang riil manusia menunjukkan keragaman dalam berbagai hal, baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya, bahkan sebagaimana dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusia pun bersifat ragam sesuai pendekatan dan sudut pandang dalam melakukan studinya. Alasannya bukankah karena mereka semua adalah manusia maka harus diakui kesamaannya sebagai manusia. (M.I. Soelaiman, 1988). Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristik esensial setiap manusia ini disebut pula sebagai hakikat manusia, sebab dengan karakteristik esensialnya itulah manusia mempunyai martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari yang lainnya. Contoh: manusia adalah animal rasional, animal symbolicum, homo feber, homo sapiens, homo sicius, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan "prinsip adanya" (principe de'etre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang "sesuatu yang olehnya" manusia memiliki karakteristik khas yang memiliki sesuatu martabat khusus" (Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama).

Prinsip-prinsip antropologi Keharusan dan Kemungkinan Pendidikan

Setelah kelahirannya, manusia tidak dengan sendirinya mampu menjadi manusia. Untuk menjadi manusia, ia perlu dididik dan mendidik diri. Sehubungan dengan ini M.J. Langeveld (1980) menyebut manusia sebagai Animal Educandum. Ada tiga prinsip antropologis yang mendasari perlunya manusia mendapatkan pendidikan dan mendidik diri, yaitu: (1) prinsip historisitas, (2) prinsip idealitas, dan (3) prinsip faktual/posibilitas.

Kesimpulan bahwa manusia perlu dididik dan mendidik diri, mengimplikasikan bahwa manusia dapat dididik. Sehubungan dengan ini, M.J. Langeveld (1980) juga menyebut manusia sebagai Animal Educabile. Ada lima prinsip antropologis yang mendasari bahwa manusia dapat dididik yaitu: (1) prinsip potensialitas, (2) prinsip dinamika, (3) prinsip individualitas, (4) prinsip sosialitas, dan (5) prinsip moralitas.

Pendidikan sebagai Humanisasi

Sebagaimana dinyatakan Karl Jaspers, bahwa "to be a man is to become a man", sedangkan untuk menjadi manusia, manusia perlu didik dan mendidik diri, implikasinya maka pendidikan harus befungsi memanusiakan manusia. Pendidikan adalah humanisasi. Sebagai Humanisasi, pendidikan hendaknya dilaksanakan untuk membantu perealisasian/pengembangan berbagai potensi manusia, yaitu potensi untuk mampu: beriman dan bertaqwa tehadap Tuhan YME, berbuat baik, hidup sehat, potensi cipta, rasa, karsa dan karya. Semua itu harus dikembangkan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam konteks kehidupan keberagamaan, moralitas, individualitas, sosialitas dan kultural. Dalam hal ini, pendidikan hendaknya dilaksanakan sepanjang hayat. Selain itu, materi dan cara-cara pelaksanaan pendidikan perlu dipilih atas dasar asumsi tentang hakikat manusia dan tujuan pendidikan yang diturunkan daripadanya.

  • Konsekuensi Pendidikan Terhadap Manusia

Kosekuensi pendidikan terhadap manusia sangat luas, dapat menghasilkan pribadi yang baik dan juga tidak baik, oleh sebab itu mengapa kesuksesan seorang berpendidikan tergantung daari pribadinya sendiri. Salah satu contoh hasil dari pendidikan manusia yaitu perkembangan Teknologi, Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya . Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.

Contoh lain yaitu yang saat ini sedang marak-maraknya sebagian para wakil-wakil kita (DPR) yang berjalan tidak lagi mengikuti aturan, meskipun mereka tau tindakan mereka salah. Mereka merupakan kader-kader yang sudah terlahir dari pendidikan yang sudah tidak sesuai aturan dalam kinerjanya.

DAFTAR RUJUKAN

 

Mudyahardjo, R., (2001), Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung.

Poespowardojo, S. dan Bertens, K., (1983), Sekitar Manusia.: Bunga Rampai tentang Filsafat Manusia, Gramedia, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun