Terbatasnya interaksi masyarakat memang membatasi aktivitas masyarakat untuk berinteraksi secara langsung hingga mengurangi terjadinya aktivitas/transaksi secara offline. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, maka keterbatasan tersebut bisa diatasi dengan melakukan aktivitas/transaksi secara online.
Di Indonesia sendiri dampak pandemi ini mulai sedikit mereda, seiring dengan adanya kebijakan relaksasi dan kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan secara masif.
Pemerintah sudah mengulirkan kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 untuk menanggulangi pandemi dan memulihkan roda perekonomian. Salah satu usaha dari pemerintah dilanjutkan dengan kegiatan prioritas vaksinasi massal.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaporkan, sebanyak 17.775.918 orang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama di Indonesia. Bertambah 132.315 dari data yang sebelumnya menunjukkan di angka 17.643.603 orang.
Penerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua juga bertambah, yakni sebanyak 70.312 orang. Data kemarin hanya 11.126.757, kini mencapai 11.197.069 orang. Program vaksinasi diharapkan merupakan salah satu kunci utama dalam proses pemulihan ekonomi.Â
Penegakan protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi yang menyeluruh akan memperlambat penyebaran COVID-19 serta meningkatkan kegiatan masyarakat dalam berbagai sektor.
Pemerintah mengharapkan kebijakan pemberian vaksin bisa menekan angka penambahan kasus baru COVID-19 dan memulihkan kembali keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Bagaimanapun juga pandemi COVID-19 bisa membawa banyak perubahan pada pola kehidupan sosial ekonomi masyarakat.Â
Momentum pemulihan ini berhasil dipertahankan dengan dukungan dari program vaksinasi yang memulihkan kepercayaan masyarakat.
Seiring dengan perekonomian yang kembali bergerak, mobilitas masyarakat pun mulai meningkat dan secara berangsur-angsur mulai kembali ke kondisi di masa normal (sebelum pandemi). Meningkatnya mobilitas masyarakat dan terus bergeraknya roda perekonomomian secara perlahan di masa pandemi menunjukkan bahwa aktivitas/ transaksi ekonomi terus berjalan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan (ADHKonstan) sebesar Rp. 1468,8 triliun pada kuartal II-2021. Nilai tersebut tumbuh 5,93% jika dibandingkan pada kuartal II-2020 (year on year/yoy).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang positif ini pertama kali terjadi dalam empat kuartal terakhir. Konsumsi rumah tangga tercatat mengalami kontraksi sejak kuartal II-2020. Seiring dengan naiknya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penerapan protokol kesehatan.