Papandayan harus segera dibenahi, penduduk yang tinggal di kakinya harus diberi kail untuk menangkap ikan sehingga tidak perlu lagi membongkari akar pinus agar cepat mati. Hutannya harus segera dikembalikan ke asalnya dulu, yaitu segerombolan puspa, mranti, jamuju, dadap, waru, kihiang, kihujan, campaka, pinus, dan hiur. Bukan eucaliptus, kayu putih, apalagi tomat, kol, wortel, apalagi pohon kubis.
Insha Allah seperti kata pepatah "banyak jalan menuju Jakarta". Sepanjang ada niat baik, kesempatan, dan inovasi dan tentu saja ada dana dan kemauan semua pihak Papandayan akan kembali ke wujud aslinya seperti dahulu, dan yakinlah istilah Sunda "leuweung hejo patani ngejo" akan tercapai tanpa harus melalui cara-cara peladangan, pembalakan liar, dan pemusnahan ekosistem alami.
"coretan kecil", siapa tahu ada yang ikhlas meneruskannya kepada para pemangku kepentingan.
Kaki Gunung papandayan
20 januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H