Mohon tunggu...
Manihot Ultissima
Manihot Ultissima Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pasukan semut yang suka bergotong royong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ciheras, Bertambah Semangatku

9 Agustus 2015   16:00 Diperbarui: 9 Agustus 2015   16:00 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. Manihot Ultissima (MU)

 

Jika anda semua berharap menemui seorang pendekar berpedang panjang atau berkapak maut Naga Geni 212 di Ciheras, anda dipastikan akan kecewa berat.

Jika anda berharap bertemu dengan Manusia-manusia Super seperti dalam film The Avenger yang berpakaian Baja, memiliki tameng serbaguna, berbadan batu atau memiliki jubah panjang dibelakang punggungnya di Ciheras, anda juga pasti akan kecewa tingkat dewa.

Jika anda berharap untuk menemukan sekumpulan hal-hal yang luar biasa di Ciheras, seperti misalnya kolam lele berbau wangi kesturi, atau kincir angin jumbo yang seukuran dengan milik USA di Gurun Nevada, maka pastikan untuk bersiap-siap kecewa dan merana.

Site Ciheras dengan Lentera Angin dan Lentera Buminya tidak akan memuaskan harapan anda. Disana, para pengunjung, hanya akan bertemu dengan seorang ilmuwan nyeleneh yang dekil seperti sastrawan yang sedang mencari ilham, sekumpulan anak muda dari beberapa Universitas yang saling berbagi cerita dan ilmu sampai jam 12 tengah malam, 8 ekor kucing yang manjanya minta ampun, atau 3 kolam yang selain keruh, airnya juga agak sedikit surut akibat kemarau berkepanjangan akhir-akhir ini.

Bahkan bagi yang tidak terlalu suka bertanya-tanya kepada orang dipinggir jalan tentang alamat, sebaiknya anda memang tidak datang ke Ciherashima dipinggir pantai Tasik selatan ini, tak banyak orang yang tahu tentang Site Penelitian turbin angin ini, dari ujung paling barat kurang lebih 100 meter sampai ujung paling timur kebanyak orang yang anda tanya hanya bisa menggelengkan kepala.

Tidak ada penanda apapun yang bisa menjadi penunjuk jalan atau penunjuk lokasinya, kecuali satu-satunya mungkin adalah sebuah Mesjid yang cukup besar dipinggir kanan jalan rabat beton dengan corak kubahnya yang elegan. Titik, hanya itu tok, Kincir angin yang tingginya sekitar 5-7 meter yang anda anggap bisa dijadikan salah satu patokan, terhalang oleh pohon kelapa yang cukup tinggi dipinggir jalan, apalagi saat kita tiba malam hari, jangan harap mudah untuk menemukannya.

Perjuangan, pengorbanan anda untuk menemukan secercah sinar batu permata bernama Lentera Angin Nusantara di pekatnya Desa Ciheras, hanya akan dapat terbayar ketika anda tiba di kompleks ini, kemudian menyaksikan para penari langit berputar diatas awan, menderu dengan selendang putihnya yang terus berkibar, lantas setelah itu telinga anda mendengar deburan kata-kata dari sang ilmuwan sastrawan pemilik site ini.

Curahan motivasi, sindiran halus, luapan semangat dan kalimat-kalimat bijak yang keluar dari mulut anak muda biasa ini, akan membuang kantuk anda jauh ke atas wuwungan asbes, berapa jam anda sangup berdiskusi ?, sampai tengah malam ?, atau sampai pagi ?..asalkan mata anda sangup terbuka, sang pemilik site ini dipastikan akan dengan senang hati melayani.

Banyak hal yang dapat kita petik dari setiap kata-kata Anak muda berambut ikal sebahu ini, motivasinya untuk terus bertahan dalam perjuangan hidup sekeras dan sepahit apapun mampu mengingatkan hati kecil kita akan pentingnya impian dan tujuan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun