Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Tubagus Rahmat Saf Rai

Jurnalis || Founder Sekumpul EduCreative II Direktur Wilip Institute || Penulis Skenario Film || Bidang Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi PWI Kota Cilegon || Humas

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Warga Ketakutan, Rumah Bersebelahan Dengan Penyimpanan Limbah Batu Bara PLTU Suralaya Unit 9-10

2 Februari 2025   05:59 Diperbarui: 2 Februari 2025   00:51 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecemasan warga pun semakin besar karena mereka merasa tidak diberi informasi yang memadai mengenai potensi bahaya tersebut. 

Irsyad menambahkan, "Kami khawatir dengan kondisi lingkungan di sekitar kami yang bisa saja terganggu, bahkan bisa berdampak pada kesehatan. Belum lagi, anak-anak yang setiap hari melewati lingkungan ini." 

Saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp, Humas PT Indo Raya Tenaga, Indra, mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada perwakilan RT dan RW. 

"Kami sudah memberikan sosialisasi sebelumnya," katanya singkat, tanpa menjelaskan lebih lanjut detail sosialisasi tersebut. 

Namun, keterangan itu langsung dibantah oleh seorang ketua RW yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengungkapkan bahwa memang ada pertemuan yang disebut sosialisasi mengundang RT dan RW, namun hanya dihadiri oleh beberapa orang yang dipilih oleh pihak perusahaan. 

"Sebagian besar warga tidak tahu apa itu banker FABA dan bagaimana dampaknya. Kami merasa seperti hanya diperhatikan sedikit saja," katanya dengan nada kecewa.

Minimnya transparansi dan informasi yang diterima warga menambah keresahan yang mereka rasakan. 

Warga merasa ada sesuatu yang disembunyikan dan mereka menuntut penjelasan lebih rinci mengenai apa yang sebenarnya akan terjadi jika fasilitas tersebut beroperasi. 

Mereka menginginkan kajian independen yang dapat memastikan, apakah keberadaan banker FABA ini akan mengancam kesehatan dan kelestarian lingkungan mereka? 

Di tengah ketidakpastian ini, harapan warga pun semakin menipis. Mereka menginginkan sebuah kepastian, sebuah penjelasan yang jelas dari pihak perusahaan tentang standar keamanan yang diterapkan. 

"Saya ingin tahu apakah pemerintah dan perusahaan sudah benar-benar memikirkan dampaknya kepada kami," katanga, mengakhiri percakapan dengan kesan penuh kekhawatiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun