Kawasan Pantai Anyer hingga Ujung Kulon menjadi tempat wisata favorit di Provinsi Banten. Tak terkecuali di momentum liburan pergantian tahun ini, jumlah wisatawan akan membeludak jelang malam tahun baru.
keindahan pantai dan potensi wisata bahari lainnya menjadikan pesisir di Banten ini jadi primadona pilihan wisatawan.
Geliat wisata pun didukung keberadaan hotel, villa, hingga homestay tersedia dengan harga yang terjangkau. Potensi membeludaknya jumlah wisatawan terkadang tidak diketahui bahwa kemacetan siap menghadang perjalanan liburan.
Macet menjadi masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini. Inilah yang harus diwaspadai oleh para wisatawan. Jangan sampai waktu perjalanan habis terjebak macet yang sangat panjang.
Jalan Raya Cilegon -Anyer menjadi jalur yang umum digunakan oleh para wisatawan dari daerah Jabodetabek ketika milih keluar Gerbang Tol Cilegon Barat. Persoalan yang akan dihadapi adalah macet di sekitar Kecamatan Citangkil dan Ciwandan.
Ada pula jalan alternatif dengan menggunakan akses Jalan Lingkar Selatan (JLS). Jalan ini ditempuh oleh pengendara yang memilih keluar dari Gerbang Tol Cilegon Timur.
Tak hanya kemacetan yang siap menghadang, resiko melewati JLS bisa mengancam keselamatan penumpang dan resiko kerusakan kendaraan.
Apa Sebab?
Kondisi Jalan Lingkar Selatan yang terbentang dari Kecamatan Cibeber hingga Kecamatan Ciwandan kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan yang dibangun untuk memecah kemacetan di pusat Kota Cilegon tidak direkomendasikan melintas
Di Kecamatan Cibeber, terdapat jalan rusak yang kondisinya rusak parah, orang Cilegon menyebutnya Jalan Ajur Mukmuk. Kondisi yang sangat memprihatinkan, karena selama kerusakan yang terjadi di tahun 2022, Pemkot Cilegon tidak berdaya memperbaikinya.
Terdapat retakan hingga lubang besar dari matrial jalan yang terbuat dari coran. Retakan ini diperparah dengan genangan air yang menutupinya.
Lubang-lubang besar dari material coran jalan itu bisa menyebabkan resiko kerusakan kendaraan. Terlebih mobil dengan ukuran kecil yang bisa saja kena benturan, sialnya pelek mobil bisa patah.
Kendaraan roda empat ukuran kecil disarankan jangan melintas di jalan ini, jika ingin kendaraan dan penumpang selamat.
Tak hanya jalan rusak yang dihadapi. Di JLS juga terdapat jalur tengkorak, dimana sering terjadi kecelakaan dan memakan banyak korban.
Salah satu titik terjadinya kecelakaan adalah tanjakan Lebak Denok, perlintasan jalan Lebak Denok - Mancak ini kondisinya menanjak. Akibatnya sering terjadi kendaraan tidak bisa menanjak kemudian mundur menimpah kendaraan di belakangnya.
Kondisi JLS tidak seperti jalan tol yang lurus dan datar, tapi banyak juga tanjakan dan jembatan yang perlu kehati-hatian. Bagi sopir yang baru pertama kali melintas jalan ini disarankan untuk tidak coba-coba.
Pertimbangan lain wisatawan dari luar kota agar tidak melintas di JLS adalah buruknya drainase yang menyebabkan banyak genangan air di sejumlah titik.
Lampu penerangan jalan juga masih terbatas. Tidak disarankan untuk melintas pada malam hari karena kondisi jalan yang rusak berpotensi terjadi kecelakaan.
JLS tidak hanya jalur alternatif menuju kawasan wisata Anyer, tapi juga menjadi lintasan kendaraan besar industri dan truk pengangkut pasir.Â
Jika sudah berencana mengagendakan liburan di Kawasan Anyer, perlu berhati-hati. Momen liburan sudah menjadi tradisi kemacetan yang sangat parah.
Hayo, mau liburan atau mau terjebak macet? Mau senang-senang atau terjebak rasa tidak nyaman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H