Terdapat retakan hingga lubang besar dari matrial jalan yang terbuat dari coran. Retakan ini diperparah dengan genangan air yang menutupinya.
Lubang-lubang besar dari material coran jalan itu bisa menyebabkan resiko kerusakan kendaraan. Terlebih mobil dengan ukuran kecil yang bisa saja kena benturan, sialnya pelek mobil bisa patah.
Kendaraan roda empat ukuran kecil disarankan jangan melintas di jalan ini, jika ingin kendaraan dan penumpang selamat.
Tak hanya jalan rusak yang dihadapi. Di JLS juga terdapat jalur tengkorak, dimana sering terjadi kecelakaan dan memakan banyak korban.
Salah satu titik terjadinya kecelakaan adalah tanjakan Lebak Denok, perlintasan jalan Lebak Denok - Mancak ini kondisinya menanjak. Akibatnya sering terjadi kendaraan tidak bisa menanjak kemudian mundur menimpah kendaraan di belakangnya.
Kondisi JLS tidak seperti jalan tol yang lurus dan datar, tapi banyak juga tanjakan dan jembatan yang perlu kehati-hatian. Bagi sopir yang baru pertama kali melintas jalan ini disarankan untuk tidak coba-coba.
Pertimbangan lain wisatawan dari luar kota agar tidak melintas di JLS adalah buruknya drainase yang menyebabkan banyak genangan air di sejumlah titik.
Lampu penerangan jalan juga masih terbatas. Tidak disarankan untuk melintas pada malam hari karena kondisi jalan yang rusak berpotensi terjadi kecelakaan.
JLS tidak hanya jalur alternatif menuju kawasan wisata Anyer, tapi juga menjadi lintasan kendaraan besar industri dan truk pengangkut pasir.Â
Jika sudah berencana mengagendakan liburan di Kawasan Anyer, perlu berhati-hati. Momen liburan sudah menjadi tradisi kemacetan yang sangat parah.
Hayo, mau liburan atau mau terjebak macet? Mau senang-senang atau terjebak rasa tidak nyaman?