Kesalahan desain konten dalam penulisan jabatan mestinya tidaklah terjadi. Entah disengaja atau tidak, bahkan kemungkinan ada maksud lain, bukankah ini tidak elok di mata publik?
Kesalahan ketik, efeknya memang fatal. Tapi itu semua sepertinya selalu berakhir dengan senyap. Masalahnya pun tidak pernah diungkapkan di publik, baik dalam bentuk permohonan maaf dari oknum yang bertugas atau sangsi yang telah diberikan.
Salah ketik posisi jabatan tertinggi di Pemkot Cilegon jangan sampai terjadi lagi, bisa bikin nyesek Pak Wali Kota Cilegon sebenarnya.
Sejumlah pengalaman salah ketik satu huruf nama saja akan repot, seperti tetangga yang masuk rumah sakit dan nama di KTP dan Kartu BPJS ada kesalahan huruf bisa jadi kendala administrasi. Belum lagi saat pemesanan tiket transportasi umum secara online, jadi masalah saat cek in tiket karena ada salah ketik nama yang tertera di tiket dan KTP.
Sudah ya, biasakan membaca berulang-ulang kali sebelum publikasi. Cukup Mang Pram saja yang sering nulis typo karena disleksia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H