Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Membaca Arah Penonton Indonesia Idol, Cukup Kezia dan Joy Jadi Korban

26 Januari 2021   06:57 Diperbarui: 26 Januari 2021   07:28 8527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boy William selaku host Indonesia Idol Special Season 2021 mengumumkan nama Kezia dan Joy harus tersingkir dari kompetisi Indonesia Idol yang ditayangkan Senin Malam, 25 Januri 2021. 

Sontak saya sebagai penonton terkejut. “Beneran ini Indonesia Idol?”

Bagaimana tidak kaget, Kezia yang tampil lebih dulu pada pekan lalu telah membuat para juri terpukau. 

Saya kemudian langsung membuka chanel youtube Indonesia Idol untuk melihat penampilan Keyzia yang membawakan lagu “Creep” dari Radiohead.

Dalam penampilan Spekta Show Top 13 pekan lalu itu, juri Maia Estianti mengakui kehebatan Keyzia secara teknik vokal. Bahkan Bunda Maia yakin jika Kezia layak menjadi juara 1 Indonesia Idol musim ini.

Sayangnya prediksi Bunda Maia tidak sejalan dengan penonton yang sudah memberikan voting. Guru vocal yang digadang-gadang juara malah harus pulang lebih awal bersama rekannya, Joy.

Lalu bagaimana dengan Joy? Saya pun masih terkaget-kaget dengan penampilannya yang luar biasa bagus. Pujian surgawi dari para juri atas penampilan Joy membawakan lagu “Goodbye” dari Air Supply juga tidak membawa keberuntungan untuk bertahan dalam kompetisi.

Keyzia dan Joy harus pulang. Aturan voting menempatkan mereka ada di posisi terenda di bawah kontestan lainnya seperti Kelvin, Ramanda, Fitri, Femila, Kirana, Melisa, Rimar, Arzhadi, Jemimah, Anggi, dan Mark.

Shock juga jadinya. Mencoba untuk tidak baper sebagai penonton. Saya tidak mau menilai kontestan yang penampilannya kurang baik dan harusnya pulang. Namun di sini sepertinya ada sesuatu yang bisa dilihat dari terhentinya perjalanan Keyzia dan Joy.

Indonesia Idol jadi Beauty Pageants

Dalam kolom komentar akun Instagram Indonesia Idol, ada yang menuliskan komentar nyeleneh dari akun @tiarasudirman_ “Dahlah Indonesia Idol jadi beuty pageant saja, gak usah bikin kompetisi nyanyi.. ”

Saya mencoba untuk tidak melakukan body shaming, tapi melihat pemenang Indonesia Idol 2020 yang menempatkan Tiara dan Lyodra menjadi finalis, penonton sepertinya lebih menyukai kontestan secara penampilan fisik.

Cantik dan ganteng menjadi nilai plus untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya vote. Padahal di musim itu, kontestan dengan teknik vocal dan suara yang bagus pun harus berguguran lebih dulu.

Soal teknik menyanyi Kezia dan Joy memang memiliki kualitas yang baik. Namun teknik dan kemerduan suara tidak bisa dijadi tolok ukur dalam kompetisi ini rupanya. 

Entah itu karena pendukung yang banyak atau ada faktor keberuntungan. Kontestan dengan pendukung yang besar tentu akan mempengaruhi juga terhadap hasil voting.

Mencoba Keberuntungan dari Lagu Band Indie

Membawakan lagu-lagu berbahasa asing dari penyanyi kenamaan itu memang kesannya keren. Tapi melihat judul kompetisi rasanya tidak pas. 

Kontestan lebih banyak memilih lagu-lagu luar negeri dalam kompetisi Indonesian Idol. Kesannya menyampingkan kualitas karya musisi Indonesia.

Padahal ya, tidak semua penonton memahami bahasa asing yang dibawakan. Soal pesan dalam lagu, sebagus apa pun teknik menyanyi, jika tidak bisa menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, penonton tidak akan mendapatkan kesan. 

Mungkin ini bisa dijadikan alasan penonton tidak memberikan vote kepada Kezia dan Joy yang lebih dominan membawakan lagu-lagu asing.

Padahal kontestan yang membawakan lagu-lagu indie karya musisi lokal justru mendapatkan tempat di hati penonton. 

Sebut saja Mark, sukses menyampaikan pesan dalam lagu “Perempuan yang sedang dalam pelukan.” Romantika lagu karya Payung Teduh itu menjadi musik favorit anak muda kekinian.

Lagu-lagu indie memang lagi jadi pilihan banyak penikmat musik tanah air. Syair yang puitis menjadikan lagu jatuh cinta atau pun patah hati tidak menjadi receh.

Adzhardi yang membawakan lagu “Secukupnya” dari Band Hindia pun sukses membuatnya lolos di babak awal Spekta Show. 

Bahkan tidak sedikir pengguna sosial media menjadikan video penampilan Adzhardi dan Mark sebagai story instagram.

Menjadi Musik Tiktok

Jangan remehkan aplikasi yang lagi naik daun seperti Tiktok. Banyak lagu-lagu lama yang kemudian naik kembali karena ada di Tiktok. Bahkan musik-musik tanpa ada promosi biaya besar di media bisa sukses melalui Tiktok.

Kontestan yang beruntung kali ini dimiliki Jemimah. Lagu “Cinta dalam Hati” dari Band Ungu yang dinyanyikan Jemimah di babak showcase 3, tidak diduga jadi ngetop di Tiktok.

 Ini karena ada bagian lagu yang berhasil dibawakan Jemimah dengan improf yang unik. Nama Jemimah pun kemudian semakin berkibar seiring makin banyaknya pengguna Tiktok dan kemudian diunggah di media sosial dengan #Jemimahchallenge. 

Secara tidak langsung Tiktok membawa pengaruh promosi bagi Jemimah untuk menarik lebih banyak pendukung yang kemudian akan memperkuat jumlah vote.

Arah penonton Indonesian Idol 2021 memang unik. Lagu bagus dari penyanyi international tidak menjamin ada kesan penonton untuk memberikan vote. Namun mencoba sesuatu yang berbeda seperti menggunakan lagu-lagu band indie sepertinya jadi alternatif menarik hati penonton.

Apalagi yang harus disadari bagi kontestan, penampilan yang disiarkan langsung di RCTI itu hanya bagian dari agenda acara. Setelah itu video penampilan para kontestan akan diunggah di youtube. 

Di sini kontestan seperti sedang berinvestasi, para penonton akan terus mencari di Youtube untuk kembali menontonnya.

Jadi para kontestan harus berpikir keras, penampilan tidak cukup hanya disiarkan oleh tv, namun juga harus bisa diterima masyarakat melalui youtube dan media sosial lainnya.

Bagaimana pun hasilnya, penonton sudah menentukan. Tidak usah menyalahkan penonton yang tidak pandai mendukung. Namun sebagai calon artis besar, para kontestan harus jeli membaca arah apa maunya penonton jika ingin tetap bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun