Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jalan Sunyi Pengrajin Genteng di Cilegon yang Hampir Punah

4 Oktober 2020   10:49 Diperbarui: 4 Oktober 2020   20:41 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Genteng baru selesai dicetak (Dokpri/Pram)

"Dari Lio saja banyak yang bisa berangkat haji, bukan dari hasil penjualan genteng saja, tapi penjualan tanah beserta gubug juga. Ya, hasil pembuatan genteng semakin sulit, mending dijual aja," kata Wawan dengan rasa kecewa.

Sekelumit kisah kehidupan Wawan yang tetap bertahan menjadi pengrajin genteng adalah potret ironi kehidupan di Kota Cilegon. Ketika penguasa lebih condong ke pengusaha industri besar, maka detak kehidupan Gubug Lio pun semakin sesak dan mati.

Istilah:

  • Gubug Lio = sebuah gubug pembuatan genteng.
  • Kobongan = tungku pembakaran genteng
  • Ancak = tempat meletakan genteng baru dicetak
  • Pranggong = rak untuk menyusun genteng hingga kering.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun