Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meski 2 Warga Anyer Positif Covid-19, Pantai Anyer Masih Dipadati Wisatawan

31 Mei 2020   23:53 Diperbarui: 31 Mei 2020   23:49 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas Kepolisian memutar balik kendaraan wisatawan di Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon (Foto Humas Polda Banten)

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Serang mengkonfirmasi terdapat dua warga Anyer positif Covid-19 pada Kamis (8/5) lalu. Namun sayangnya, di masa liburan lebaran saat ini, Kawasan Pantai Anyer masih dipadati oleh ribuan wisatawan.

Sejak hari kedua lebaran, ada yang berbeda dengan jalan kampung. Di saat warga kampung memilih membatasi aktifitas di luar rumah. Situasi jalan kampung malah ramai dilewati kendaran wisatawan yang menuju Kawasan Pantai Anyer.

Dilihat dari penampilannya, dari pengendara kendaraan roda dua saja mereka bukan orang yang tinggal di sekitar Kecamatan Anyer. Dilihat dari plat nomor polisi, tidak sedikit berplat asal Jakarta yang melintas.

Jalan sempit dengan kondisi yang kurang mulus di hari biasanya hanya dilintasi oleh warga setempat saja. Namun di situasi libur lebaran seperti ini justeru digunakan sebagai jalan alternatif atau jalan tikus menuju kawasan wisata pantai anyer.

Petugas Kepolisian memutar balik kendaraan wisatawan di Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon (Foto Humas Polda Banten)
Petugas Kepolisian memutar balik kendaraan wisatawan di Jalan Lingkar Selatan Kota Cilegon (Foto Humas Polda Banten)

Rupanya para wisatawan itu mencoba menghindari petugas kepolisian yang menghadang para wisatawan di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Polisi menjalankan tugas untuk menghalau para pengendara yang akan menuju Pantai Anyer. Akibatnya, para wisatawan terpaksa harus putar balik.

Berdasarkan surat edaran Bupati Kabupaten Serang, Kawasatan Wisata Pantai Anyer ditutup sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun sayang, rubuan wisatawan tetap bebal tidak mau mengindahkan surat edaran Bupati Serang. Ketika Jalan Raya Anyer dihadang polisi dan diputar balikan, banyak yang tetap ngeyel dengan mencari jalan alternatif.

Akibatnya kini jalan kampung menjadi jalur alternatif. Entah mereka yang melintas dari arah Cilegon sudah melewati jalur mana saja sehingga bisa lolos dari titik penghadangan oleh polisi.

Dalam situasi pandemi covid-19 dengan kurva kenaikan jumlah pasien positif, banyak warga yang tidak lagi peduli dan patuh untuk tidak keluar rumah.

Protokol kesehatan pun sudah tidak lagi diterapkan. Banyak kendaraan roda dua yang ditumpangi sampai tiga orang dan di dalam mobil pun terlihat penuh sesak.

Kawasan pantai anyer memang menjadi tempat favorit wisatawan setiap libur lebaran. Hanya di libur lebaran tahun 2019 pasca terjadinya tsunami, kawasan pantai anyer drastis menurun.

Namun kini, ditengah wabah virus corona, para wisatawan tidak ada takutnya. Sejumlah pantai penuh sesak pengunjung. Berkumpul tanpa memperhatikan jarak antar orang.

Pantai Anyer sepertinya akan tetap ramai, mengingat masih pemberlakuan kerja dan sekolah di rumah. Kondisi seperti ini justeru digunakan untuk asik berlibur bersama keluarga.

Pemanfaatan kerja dan sekolah di rumah dijadikan sebagai waktu berlibur bukan saat lebaran ini saja. Di awal Presiden Jokowi mengumumkan Kasus pertama Covid-19 pada Maret lalu, lonjakan wisatawan di pantai anyer justeru meningkat.

Perlu di ketahui, dua warga Anyer tercatat positif covid-19 pada 8 Mei lalu. Kondisi ini menunjukan bahwa kawasan Pantai Anyer masih memiliki potensi penyebaran covid-19.

Entah mereka butuh liburan karena sudah bosan di rumah saja atau memang sudah bebal tidak lagi peduli dengan ancaman virus corona.

Ketika kesehatan diri sendiri saja sudah tidak lagi perduli, rasanya berfikir untuk kemaslahatan bersama pun sudah tidak ada moral tanggungjawab lagi. Jika sudah begini, masihkah kita berharap virus corona cepat berlalu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun