Protokol kesehatan pun sudah tidak lagi diterapkan. Banyak kendaraan roda dua yang ditumpangi sampai tiga orang dan di dalam mobil pun terlihat penuh sesak.
Kawasan pantai anyer memang menjadi tempat favorit wisatawan setiap libur lebaran. Hanya di libur lebaran tahun 2019 pasca terjadinya tsunami, kawasan pantai anyer drastis menurun.
Namun kini, ditengah wabah virus corona, para wisatawan tidak ada takutnya. Sejumlah pantai penuh sesak pengunjung. Berkumpul tanpa memperhatikan jarak antar orang.
Pantai Anyer sepertinya akan tetap ramai, mengingat masih pemberlakuan kerja dan sekolah di rumah. Kondisi seperti ini justeru digunakan untuk asik berlibur bersama keluarga.
Pemanfaatan kerja dan sekolah di rumah dijadikan sebagai waktu berlibur bukan saat lebaran ini saja. Di awal Presiden Jokowi mengumumkan Kasus pertama Covid-19 pada Maret lalu, lonjakan wisatawan di pantai anyer justeru meningkat.
Perlu di ketahui, dua warga Anyer tercatat positif covid-19 pada 8 Mei lalu. Kondisi ini menunjukan bahwa kawasan Pantai Anyer masih memiliki potensi penyebaran covid-19.
Entah mereka butuh liburan karena sudah bosan di rumah saja atau memang sudah bebal tidak lagi peduli dengan ancaman virus corona.
Ketika kesehatan diri sendiri saja sudah tidak lagi perduli, rasanya berfikir untuk kemaslahatan bersama pun sudah tidak ada moral tanggungjawab lagi. Jika sudah begini, masihkah kita berharap virus corona cepat berlalu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H