Sayur seperti kacang-kacangan, sawi, kangkung, bayam, pok coy, terong, cabai, cengek, pare, dan lainnya tumbuh subur karena diurus dengan benar. Bisa berbagi dengan tetangga. Bahkan sampai ada yang dibeli tukang sayur untuk dijajakan kembali.
Menjadikan hasil kebun menu makanan sehari-hari, bisa dijadikan lalapan dengan sambal terasi, dibuat urab, sayur bening, ditumis atau apa pun.
Makanan di rumah, kesegaran dan kesehatan sudah terjamin. Berhubung sayur melimpah, porsi makan setiap hari sudah akrab dengan daun-daunan.
Ditambah lagi timun suri,singkong, ubi jalar, jambu kristal dan pepaya di belakang rumah juga banyak buahnya.
Bahan makanan lain yang bisa dibeli dari mamang sayur adalah pisang, labu, dan kolang kaling untuk menu berbuka. Pemenuhan gizi protein bisa membeli daging ayam, telur ayam, ikan, tempe, dan tahu.
Kebutuhan nutrisi dalam makanan tetap tercukupi meski pun dalam masa sulit. Tidak ada yang berbeda penyajikan makanan saat sebelum dan selama puasa.
Menghidangkan makanan sederhana pun cukup menghemat pengeluaran. Berbanding terbalik dengan aktifitas buka puasa bersama diluar yang menghabiskan banyak uang. Kondisi sulit seperti ini, bisa makan enak saja sudah bersyukur, apalagi bisa menekan pengeluaran.
Tetap syukur dengan segala yang diberikan Allah, di rumah saja membuat hobi berkebun bisa disalurkan. Lebih banyak bersama keluarga untuk melaksanakan ibadah bersama. Salat berjamaah hingga tadarus menjadi warna dalam rumah saat ramadan ini.
Kembali pada pembahasan puasa yang membuat tubuh lebih sehat dan segar, bahkan dapat bonus menurunkan berat badan.
Semua yang saya lakukan tentu saja sesuai dengan cara berpuasa yang benar. Tidak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan hawa nafsu.
Perlu diketahui, puasa memiliki tiga tingkatan. Â