Puasa tidak hanya menyehatkan badan, juga bisa membentuk badan ideal. Lemak tubuh yang membandel pun bisa dipangkas habis.
Memasuki minggu ketiga ramadan, berat badan turun drastis dan melihat perut rata begitu menyenangkan.
Memiliki berat badan ideal tentu saja idaman banyak orang. Sayangnya banyak orang yang merasa berat badannya naik setelah menjalankan sebulan puasa. Berbanding terbalik dengan keseharian yang menahan lapar dan haus dari subuh hingga magrib, kemudian saat malam semua makanan masuk tanpa ada kontrol.
Puasa adalah menahan lapar dan haus adalah bagian dari pembelajaran. Di dalam makanan dan minuman saat berbuka dan sahur, disitu terkadang kita lupa bahwa ada syahwat yang belum dilepaskan.
Saya sangat bersyukur, dampak Pandemi Covid-19 telah mengubah gaya hidup selama puasa ini. Bekerja di rumah mendapatkan kesempatan berbuka puasa dengan keluarga di rumah. Berbeda dengan tahun sebelumnya, buka puasa keseringan di tempat kerja, akhirnya lebih banyak jajan untuk berbuka. Makanan berminyak, kandungan gula dan karbohidrat tinggi jadi tidak terkontrol masuk ke dalam tubuh.
Begitu juga rutinitas buka puasa bersama yang diagendakan dari teman alumni sekolah sampai rekan bisnis. Berbagai resto dan rumah makan jadi tempat mewah membatalkan puasa. Aneka ragam makanan dan minuman enak bebas disantap.
Saat ramadan usai, berat badan kemudian melonjak naik tak terkira. Akibat dari menyantap makanan enak setiap malam.
Kini kondisi terbalik, di rumah aja dan menghindari keramaian akibat Covid-19. Berbuka dan sahur di rumah saja dengan menu makanan sederhana dan sehat ala rumahan.
Sejak akhir Maret, pekarangan rumah sudah disulap menjadi kebun sayur. Saat Ramadan kita tinggal panen dan memetik aneka sayur segar.