Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Masa Depan PAN di Tangan Zulkifli Hasan Setelah "Adu Lempar Kursi"

11 Februari 2020   22:30 Diperbarui: 12 Februari 2020   04:45 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulkifli Hasan (foto Jojon/ANTARA foto/instagram @antarafotocom)

Arena kongres V Partai Aman Nasional berubah seperti pertandingan adu lempar kursi. Sebuah tontonan yang tidak mencerminkan kedewasaan demokrasi dan politik dalam organ sebuah partai.

Apalagi aksi tersebut cepat tersebar melalui foto dan video di media sosial pada selasa siang, 11 Februari 2020. Aksi lempar kursi, merusak fasilitas hotel, hingga membuat sejumlah orang mengalami luka. Tata tertib pelaksanaan kongres menjadi kacau.

Itu semua menjadi tontonan buruk yang diperlihatkan partai dengan citra religius di muka umum.

Pelaksanaan kongres di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara yang diselimuti ketagangan pun kemudian tetap berlanjut. Pemilihan calon ketum dipercepat. Hingga akhirnya setelah konflik bisa diredah, pemungutan suara dilaksanakan dengan disaksikan langsung oleh Amien Rais.

Total pungutan suara menjadikan Zulkifli Hasan terpilih kembali menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

Sebagai petahana, Zulhas, memang diuntungkan dengan masih banyaknya simpatisan pasca terjadinya keributan itu. Apalagi keributan disulut oleh pendukung calon ketum penantang Mulfahri Harahap.

Persaingan petahana dan penantang itu pun kemudian didapat suara sama-sama besar. Zulhas sebagai juara dengan mendapatkan dukungan 331 suara dan Mulfachri memperolah 225 suara. Sementara calon lainnya Drajat Wibowo hanya memperoleh 6 suara.

Keributan di arena kongres sepertinya sudah biasa di partai mana pun. Sudah menjadi warna dalam perebutan kursi ketua umum. Meski begitu, aksi saling lempar kursi bukanlah dinamika, tapi membuktikan adanya masalah serius dalam tata tertib kader internal partai.

Namun percikan konflik bisa saja pecah menjadi konflik yang serius. Zulhas harus mampu merangkul kubu Mulfachri yang diberitakan mendapat dukungan dari senior Amien Rais.

Persoalan perpecahan yang kemungkinan bisa saja terjadi harus bisa segera diatasi oleh Zulhas. Jangan sampai keberlangsungan kader yang solid terpecah hanya karena selisih persaingan pemilihan ketum semacam ini.

Tantangan bagi Zulhas setelah kembali menahkodai PAN, mau dibawa berlayar ke mana setelah kongres selesai?

Peer pertama Zulhas tentu saja harus mampu merangkul Mulfachri dan menarik simpatisan semua kader pendukungnya, sehingga kericuhan yang sempat terjadi tidak menjadi bara dalam sekam. Jika gesekan panas tidak segera diredam, solidaritas partai hanya tinggal nama.

Perlu diingat Zulhas, prestasi PAN dalam Pileg terakhir terkesan jalan di tempat. PAN mengalami penurunan peringat dari enam ke delapan.

Jika dibandingkan antara Pileg 2014 dan Pileg 2019, PAN mengalami penurunan presentase, yaitu dari 7,59 turun menjadi 6,84.

Sebagai petahana, rasanya Zulhas harus bekerja lebih keras, tidak hanya pada urusan kader internal, tapi juga mampu mengambil simpatik rakyat Indonesia pada Pileg 5 tahun mendatang.

Pasca keributan yang terjadi, salah satu penyelamat adalah kedewasaan para kader PAN. Percikan konflik saat kongres harus segera didinginkan.  

Keributan internal partai bukanlah tontonan yang menarik. Jika dalam internalnya saja ribut, bagaimana peran legislator memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun