Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kawasan Monas Banjir di Tengah Kisruh Revitalisasi

24 Januari 2020   18:39 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:44 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini toa kok tidak ada yang bunyi?" kata seorang teman di grup whatsapp yang terjebak banjir di jalan Gunung Sahari, Jakpus.

Pembelian toa dengan harga yang mahal tentu saja hanya untuk menyampaikan informasi kedatangan banjir, bukan sebagai pencega terjadinya banjir. Sia-sia saja sebenarnya uang sebanyak itu tidak membantu mengatasi banjir.

Padahal jika mengkaji banjir sebelumnya yang hanya terpaut dua pekan saja, harusnya sudah ada antisipasi yang dilakukan sebagai bentuk penanganan banjir.

Pelaksanaan naturalisasi sungai pun kini menjadi sebuah tanda tanya. Penanganannya pun dapat diragukan jika tidak terbukti mampu mengatasi banjir.

Banjir oh banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun