"Ini toa kok tidak ada yang bunyi?" kata seorang teman di grup whatsapp yang terjebak banjir di jalan Gunung Sahari, Jakpus.
Pembelian toa dengan harga yang mahal tentu saja hanya untuk menyampaikan informasi kedatangan banjir, bukan sebagai pencega terjadinya banjir. Sia-sia saja sebenarnya uang sebanyak itu tidak membantu mengatasi banjir.
Padahal jika mengkaji banjir sebelumnya yang hanya terpaut dua pekan saja, harusnya sudah ada antisipasi yang dilakukan sebagai bentuk penanganan banjir.
Pelaksanaan naturalisasi sungai pun kini menjadi sebuah tanda tanya. Penanganannya pun dapat diragukan jika tidak terbukti mampu mengatasi banjir.
Banjir oh banjir.