Saya kemudian membawa dua robot dan duduk di depan tenda. Chava keluar dari tenda dan langsung duduk di depanku.
"Ini prajurit, sama pendekar. Mereka menyelamatkan kerajaan," kata Chava menunjuk dua robot yang ada di tanganku.
Saya kemudian tersenyum. Mengelus dada. Berita tentang munculnya kerajaan-kerajaan itu membuat saya khawatir dengan anak sendiri. Padahal istri sudah menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Chava adalah proses imaginasi, bagus untuk tumbuh kembang pikirannya.
Menyamakan anak dengan para Raja dan Ratu di berita itu tentu berbeda. Chava sedang menikmati proses pertumbuhan kreatifitasnya. Segala benda yang di tangannya bisa memiliki karakter cerita.
Selama ini saya tidak melihat ada masalah dalam tumbuh kembang anak. Tidak pernah melarang anak untuk eksplorasi kemauannya. Kami masi bisa memberikan kebebasan bermain dengan batasan keamanan.Â
Dari cerita-cerita yang pernah kami bacakan, kemudian dijadikan permainan peran. Chava bisa menerapkan cerita ke dalam permainan peran bersama teman-temannya.
Kemampuan bicara Chava terkadang menjadikannya sebagi narator, sekaligus yang memiliki jalan ceritanya. Teman-temannya kemudian mengikuti peran. Menarik memang ketika libur di akhir pekan bisa melihat anak bermain peran dengan teman-temannya.
Selain bermain kami juga selalu menanamkan rasa tanggungjawab, yaitu membereskan mainan ke dalam box mainan. Dalam hal ini kadang kami memberikan sangsi jika Chava tidak mau membereskan mainannya, yaitu tidak akan dibelikan mainan baru.Â
Jika Chava tidak mau, ancaman sangsi itu kami ucapkan sambil membereskan satu persatu mainan dengan gerak lambat. Chava yang melihatnya langsung ikut membereskan mainannya.
Dari permainan kerajaan itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa, bermain peran dengan robot atau boneka memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah melatih imaginasi, kecakapan berbicara, kemampuan berfikir, dapat bersosialisasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan rasa tanggungjawab.
Pada dasarnya anak-anak suka bermain. Dari permainan itu kita bisa menjadikan sebagi media pembelajaran untuk tumbuh kembangnya. Dari permainan ini kita bisa menanamkan pendidikan karakter yang juga melati kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.