Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mobil Dinas Nunggak Bayar Pajak, Kok Bisa?

29 Desember 2019   06:39 Diperbarui: 29 Desember 2019   14:11 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sejumlah mobil dinas terbaru yang terparkir di basement. (Foto: WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Pernah merasakan berdebar-debar saat mengendarai motor di jalan raya ketika melihat sejumlah Polisi Satlantas sedang bertugas?

Di antara kita bisa saja merasakan situasi semacam itu. Berhadapan dengan petugas Polisi Satlantas memang masi menjadi ketakutan tersendiri bagi para pengendara, terutama yang tidak memiliki SIM, lupa bawa STNK, pajak motor yang belum dibayar dan belum penggantian kaleng plat nomor kadarluasa.

Beberapa tahun lalu, saya sudah merasakan keringat dingin ketika melihat ada oprasi lalu lintas gabungan dengan Samsat. Rasanya ingin putar balik, tapi tidak bisa.

Kabur juga rasanya bukan pilihan yang tepat. Kemudian hanya pasrah menghadapi petugas yang meriksa kelengkapan dokumen kendaraan bermotor. Sebenarnya semua lengkap, tapi...

"Ini pajak belum dibayar dari tahun lalu," kata salah seorang petugas pajak dari Samsat Cilegon.

Rasanya malu sekali disidang di pinggir jalan. Dalam kondisi tertekan semacam itu, pikiran sudah mulai sulit beralasan.

"Saya lupa bayar, Pak," mencoba beralasan.

"Dari tahun lalu, masi lupa?" kata petugas dengan nada sinis. Muka saya jadi merah padam. Lupa berbulan-bulan menjadi alasan yang bodoh.

"Uang saya cuma cukup buat bayar cicilan kredit," kembali saya beralasan.

Dari pengalaman itu rasanya tidak mau terulang. Meskipun kemudian ingat waktu bayar pajak, secara bersamaan juga ingat cicilan kredit motor sungguhlah berat. Tidak mau ambil resiko, kewajiban harus tetap dijalankan.

Orang yang menghindari bayar pajak dengan alasan tidak cukup uang menjadi penyakitnya orang miskin yang sudah tidak aneh lagi sebenarnya. Entah benar-benar tidak punya uang atau karena malas saja. 

Mobil dinas Sekda Cilegon yang diduga belum bayar pajak (foto Lukman/Banten Pos)
Mobil dinas Sekda Cilegon yang diduga belum bayar pajak (foto Lukman/Banten Pos)
Tapi bagaimana dengan para pemilik kendaraan mewah dengan harga milyaran. Banyak yang mangkir dari pajak, bahkan sampai menggunakan KTP orang lain. Apa masi dikatakan sebagai faktor malas?

Menyoal pajak kendaraan, di Kota Cilegon, Banten malah dikejutkan dengan pemberitaan sejumlah mobil dinas pejabat belum bayar pajak.

Pemberitaan tersebut ramai dibicarakan warga. Dikutip dari media online, Kasi Pendataan dan Penetapan Samsat Cilegon Muntasiroh melakukan penyusuran kendaraan roda empat dan dua di halaman Pemkot Cilegon, 26 Desember kemarin.

Rupanya dari penelusuran tersebut didapat sejumlah mobil dinas yang digunakan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, termasuk mobil dinas yang digunakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon menunggak membayar pajak.

Andai saja, para pejabat yang tidak taat pajak itu berada diposisi saya saat menjalani sidang di pinggir jalan waktu itu, kemudian mengatakan alasan sama.

"Saya lupa bayar," semisal jawaban Sekertaris Daerah Kota Cilegon.

Alangkah lucunya jawaban itu. Bisa mengukir sejarah dalam pemerintahan, pejabat lupa bayar pajak kendaraan dinasnya. Padahal, sudah ada anggaran khusus untuk pembayaran pajak yang berasal dari APBD. Lalu, kemana larinya anggaran keuangan untuk membayar pajak itu?

Kota Cilegon yang memiliki Kawasan Industri, jasa, dan pelabuhan, pastinya tidak akan mengalami kesulitan soal keuangan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja diperkirakan mencapai Rp 700 milyar dengan perkiraan APBD hampir Rp 2 triliun itu. Cukup besar bukan untuk wilayah kecil yang hanya dihuni oleh sedikitnya 416.464 warga?

Mahasiswa melakukan penggalangan dana untuk bayar pajak mobil dinas sebagai sindiran ke Pemkot Cilegon (foto Rikil)
Mahasiswa melakukan penggalangan dana untuk bayar pajak mobil dinas sebagai sindiran ke Pemkot Cilegon (foto Rikil)
Sebuah pertanyaan besar bagi setiap warga Cilegon. Sampai-sampai para mahasiswa melakukan aksi penggalangan dana di depan Kantor Walikota Cilegon untuk membantu membayar pajak.

Yah, tentu saja penggalangan dana itu bagian dari protes dan sindiran kepada Pemkot Cilegon. Menjadi catatan penting soal penggunaan anggaran keuangan Pemkot Cilegon yang diduga tidak sesuai.

Bagi pejabat tentu sudah paham alur pembayaran pajak. Apalagi bisa mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa digunakan lagi untuk kepentingan pembangunan. Pajak menjadi poros sumber keuangan untuk pembangunan negeri ini.

Setiap tahun Pemkot Cilegon juga turut menggemborkan program patuh bayar pajak. Namun, kok, rasanya dengan mencuatnya berita ini, kita jadi menduga-duga, ada apa dengan APBD Pemkot Cilegon?

Desember biasanya menjadi bulan dimana setiap anggaran harusnya sudah terserap sesuai program yang sudah direncanakan. Namun, jika belum bayar pajak saja, artinya akan ada sisa anggaran yang tidak terserap.

Aneh-aneh saja jaman sekarang, banyak yang beli mobil mewah milyaran rupiah, tapi pada mangkir bayar pajak. Lebih aneh lagi jika para pejabat, bisa bayar pajak dari APBD malah ikut-ikutan tidak bayar pajak. Lain halnya warga miskin, rela beli motor kreditan meskipun pusing bayar cicilan, apalagi ingat pajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun