Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gen Boleh Afrika, Darah Tetap Indonesia

29 November 2019   05:30 Diperbarui: 29 November 2019   06:08 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari rangkaian tes DNA dan jejak sejarah migrasi di atas, saya semakin paham, bahwa pengakuan Agnes Mo tidak perlu diributkan. 

Saya mencoba merujuk filosofi kehidupan yang berasal dari sari patih tanah. Segala tumbuhan yang menjadi bahan pangan, serta air minum yang tiap hari mencukupi cairan tubuh, jika berasal dari tanah dan air di Indonesia, maka ketika masuk ke dalam tubuh, secara ilmiah akan menjadi darah. Yah, tentu saja menjadi darah Indonesia. 

Sepertinya, sebagai masyarakat yang sangat menghormati leluhur, atas nama gen warisan yang tetap melekat, perlu juga membuat karya sebagai pengingat, Nenek Moyangku Orang Afrika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun