Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Muludan Nabi di Cilegon

9 November 2019   22:47 Diperbarui: 9 November 2019   22:52 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panjang Mulud juga mengikuti perkembangan jaman. Sampai-sampai ada warga yang mengeluarkan dalam bentuk motor, barang elektronik, lemari, dan lainnya. Panjang juga biasanya dihias dengan sejumlah lembaran uang kertas dengan nilai dari ratusan hingga jutaan rupiah.

Rangkaian acara diakhiri dengan arak-arakan Panjang Mulud di sekitar kampung.

Kembang Mulud

dokpri
dokpri
Dalam sajian makanan, terdapat kembang atau bunga yang merupakan hiasan dari telur. Yah, sebuah telur dihias layaknya bunga dengan kertas warna. Ini menjadi kekhasan yang unik untuk menghias panjang mulud.

Uniknya, pembuat Kembang Mulud dilakukan kaum laki-laki. Bahan-bahan yang disiapkan cukup simpel, seperti telur ayam atau bebek, lem yang dibuat alami dari aci, serta kertas warna. Perlu juga adanya sujen atau tusukan telur yang terbuat dari batang bambu.

Tampilan kembang mulud akan terlihat lebih indah. Berbagai bentuk bunga dengan warna warni, menjadikan muludan semakin semarak.

dokpri
dokpri
Muludan menjadi tradisi sebagai rasa cinta kepada Nabi. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah terus mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan semoga di hari persidangan akhirat (hisab) kelak kita mendapatkan syafa'atnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun