Panjang Mulud juga mengikuti perkembangan jaman. Sampai-sampai ada warga yang mengeluarkan dalam bentuk motor, barang elektronik, lemari, dan lainnya. Panjang juga biasanya dihias dengan sejumlah lembaran uang kertas dengan nilai dari ratusan hingga jutaan rupiah.
Rangkaian acara diakhiri dengan arak-arakan Panjang Mulud di sekitar kampung.
Kembang Mulud
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573311271912-5dc6d7d7d541df4e02145232.jpg?t=o&v=555)
Uniknya, pembuat Kembang Mulud dilakukan kaum laki-laki. Bahan-bahan yang disiapkan cukup simpel, seperti telur ayam atau bebek, lem yang dibuat alami dari aci, serta kertas warna. Perlu juga adanya sujen atau tusukan telur yang terbuat dari batang bambu.
Tampilan kembang mulud akan terlihat lebih indah. Berbagai bentuk bunga dengan warna warni, menjadikan muludan semakin semarak.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/11/09/fb-img-1573312729554-5dc6da23097f36277702c902.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI