Meski pun upaya mediasi untuk mendamaikan sudah terjadi. Inul menemui Roma Irama dan rakyat pencinta dangdut ingat betul, ketika Inul mencium tangan si Raja Dangdut. Inul meminta maaf. Tapi setelahnya Inul masi eksis tampil dengan goyangannya. Nama Inul kemudian melejit seiring dengan karyanya banjir penghargaan.
Entah apa yang merasuki, Inul yang rajin menjadi juri akan menghilang ketika dalam satu episode muncul Roma Irama. Publik selalu ditontonkan demikian. Jargon "Seni Menyatukan" harusnya bisa menyatukan dua bintang ini.
Mestinya, Roma Irama yang pernah berkeinginan mencalonkan diri sebagai Presiden melalui Partai Idaman (tapi gak lolos) bisa melihat bagaimana Jokowi dan Prabowo yang sempat memanas saat Pilpres, berakhir dengan perdamaian. Jokowi mengajak Prabowo menjadi mentri. Mereka bersatu dalam Kabinet Kerja saat ini.
Saya kira akan terlihat elok, Inul yang selalu tampil cantik dan glamore, sampai-sampai dipanggil Ibu Ratu, bisa satu panggung dengan Raja Dangdut sejati. Roma Irama mencoba menerima Inul dalam satu panggung saja sudah cukup.
Bukan maksud menggosip. Saya sebagai fans tentunya menginginkan bisa joged bersama, sambil menikmati nyanyian duet Roma Irama dan Inul Daratista.
Tidak ada salahnya senior merangkul junior, serta junior tetap menghormati senior. Semoga saja "Seni Menyatukan" tidak tinggal jargon semata, tapi juga benar-benar mempersatukan Roma dan Inul yang bersiteru belasan tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H