Akibatnya, mereka terpaksa menjual produk mereka ke tengkulak (Pemasok Lokal)  dengan harga yang rendah, yang tentu saja  mengurangi margin keuntungan mereka dan membatasi kemampuan mereka untuk berkembang.
Kendati demikian, ada berbagai strategi yang dapat dipertimbangkan oleh Pekerja Gerabah dan pengrajin Gerabah tanah liat lainnya di Sitiwinangun untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi saat ini.
Salah satu solusi yang mungkin adalah mencari sumber pendanaan alternatif, seperti lembaga keuangan mikro atau koperasi keuangan berbasis masyarakat. Lembaga-lembaga ini sering kali memberikan ketentuan pembayaran yang lebih fleksibel dan suku bunga yang lebih rendah, sehingga memudahkan pengrajin untuk mendapatkan modal yang mereka butuhkan untuk usaha mereka.
Selain itu, kolaborasi dan kemitraan dengan bisnis lokal, galeri seni, atau agen pariwisata dapat membantu pengrajin tembikar memperluas jangkauan pasar dan menarik lebih banyak konsumen untuk produk mereka.
Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya mitra eksternal ini, pengrajin  Gerabah dapat memamerkan keahlian unik mereka kepada basis pelanggan yang lebih luas dan meningkatkan penjualan serta pendapatan mereka.
Inovasi dan kreativitas merupakan elemen penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan kerajinan tangan apa pun. Pekerja Gerabah dan pengrajin tembikar tanah liat lainnya di Sitiwinangun harus terus berupaya meningkatkan keahlian mereka dalam mengenal mesin peralatan modern, bereksperimen dengan desain baru, dan memasukkan tren modern ke dalam karya seni tradisional mereka.
Lebih jauh lagi, berinvestasi dalam strategi pemasaran dan pencitraan mereka dapat membantu pengrajin tembikar tanah liat meningkatkan kesadaran akan produk mereka dan membangun basis pelanggan yang kuat. Membangun kehadiran daring melalui platform media sosial, situs web e-commerce, atau pasar kerajinan dapat menyediakan platform global bagi para perajin untuk memamerkan karya mereka dan terhubung dengan calon pembeli dari seluruh dunia.
Sebagai kesimpulan, meskipun Pekerja Gerabah sitiwinangun dan rekan-rekan pengrajin gerabah mungkin menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis mereka, ada peluang untuk tumbuh dan sukses jika mereka bersedia mengeksplorasi solusi inovatif, mencari sumber pendanaan alternatif, dan merangkul kreativitas dalam kerajinan mereka.
Dengan mengatasi hambatan ini dan menghidupkan kembali gairah mereka terhadap tembikar, para pengrajin ini dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan sehingga industri gerabah Sitiwinangun Kembali menjadiindustri kriya  yang populer dan berkembang pesat.
Inilah saatnya untuk mendukung UMKM lokal dalam menjelajahi pasar internasional dan meningkatkan sektor ekonomi pariwisata Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan potensi pariwisata yang besar, adalah kewajiban kita untuk memberdayakan UMKM lokal sehingga dapat bersaing di tingkat global. Dengan dukungan yang tepat, UMKM lokal memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang di pasar internasional.