Desa Sitiwinangun terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, terdapat kerajinan Gerabah yang sudah lama mendarah daging Sumber Pokok penghasilan warga  dalam mencukupi  kehidupan sehari-hari. Banyak galeri Gerabah tersebar di desa tersebut, populer sebelum Pandemi Covid-19 yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak rumah tangga. Di antara galeri-galeri tersebut, ada satu Galery gerabah yang menonjol, dengan pengalaman puluhan tahun dalam memproduksi gerabah menghasilkan  berbagai motif dan ukiran  yang sudah mendapatkan kepercayaan dari berbagai daearah.
Warisan Galery Gerabah  ini telah diwariskan turun-temurun, dengan hasil  Gerabah kreasi luar biasa yang telah mengumpulkan permintaan tinggi dari pelanggan di luar daerah. Selama bertahun-tahun, Desa Sitiwinangun  identik dengan kerajinan tembikar, namanya sendiri mencerminkan esensinya - "SITI" yang berarti tanah dan "WINANGUN" yang berarti dibangun (Tanah yang dibangun) menciptakan sesuatu yang berguna bagi kehidupan.
Saat matahari terbenam di  desa Sitiwinangun , terdapat Kepulan asap tradisi pembuatan Pembakaran Gerabah dilakukan dengan cara Tradisional Menggumpulkan gerabah diatas tungku yang sudah dibuat ditutup dengan jerami atau potongan kayu gunanya untuk menambah nyala kobaran api  sehinnga gerabah yang baru dicetak berubah warna menjadi kemerah - merahan .
Dari Tanah Liat Mentah Menjadi Merah Cerah, Proses Transformasi
Perjalanan dari bejana tanah liat mentah menjadi keramik berwarna merah menyala diawali dengan proses pembentukan dan pencetakan yang cermat oleh para perajin terampil. Setelah bentuk yang diinginkan tercapai, keramik dibiarkan kering sebelum menjalani proses pembakaran. Tanah liat alami yang digunakan dalam keramik Sitiwinangun dikenal karena kualitas dan ketahanannya yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk membuat keramik fungsional dan dekoratif.
Usai pembakaran Pekerja melajutkan Proses  memastikan kualitas untuk Penjualan. Sebelum tembikar siap dijual, tembikar tersebut melewati proses seleksi yang cermat dengab kualitas dan ketahanannya. Setiap bagian diperiksa untuk mengetahui adanya cacat atau retakan yang mungkin terjadi selama proses pembakaran. Para perajin sangat bangga dengan pekerjaan mereka dan berusaha keras untuk  memberikan hasil karya terbaik kepada pelanggan mereka.
Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah daerah Sitiwinangun telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan prospek ekonomi industri Gerabah dan mempromosikan kerajinan warganya kepada khalayak yang lebih luas. Bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Perdagangan dan Pariwisata, telah diluncurkan inisiatif untuk mengangkat kerajinan Gerabah Desa melalui program ekonomi kreatif.
Akibatnya, mereka terpaksa menjual produk mereka ke tengkulak (Pemasok Lokal)  dengan harga yang rendah, yang tentu saja  mengurangi margin keuntungan mereka dan membatasi kemampuan mereka untuk berkembang.
Kendati demikian, ada berbagai strategi yang dapat dipertimbangkan oleh Pekerja Gerabah dan pengrajin Gerabah tanah liat lainnya di Sitiwinangun untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi saat ini.
Salah satu solusi yang mungkin adalah mencari sumber pendanaan alternatif, seperti lembaga keuangan mikro atau koperasi keuangan berbasis masyarakat. Lembaga-lembaga ini sering kali memberikan ketentuan pembayaran yang lebih fleksibel dan suku bunga yang lebih rendah, sehingga memudahkan pengrajin untuk mendapatkan modal yang mereka butuhkan untuk usaha mereka.
Selain itu, kolaborasi dan kemitraan dengan bisnis lokal, galeri seni, atau agen pariwisata dapat membantu pengrajin tembikar memperluas jangkauan pasar dan menarik lebih banyak konsumen untuk produk mereka.
Inovasi dan kreativitas merupakan elemen penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan kerajinan tangan apa pun. Pekerja Gerabah dan pengrajin tembikar tanah liat lainnya di Sitiwinangun harus terus berupaya meningkatkan keahlian mereka dalam mengenal mesin peralatan modern, bereksperimen dengan desain baru, dan memasukkan tren modern ke dalam karya seni tradisional mereka.
Lebih jauh lagi, berinvestasi dalam strategi pemasaran dan pencitraan mereka dapat membantu pengrajin tembikar tanah liat meningkatkan kesadaran akan produk mereka dan membangun basis pelanggan yang kuat. Membangun kehadiran daring melalui platform media sosial, situs web e-commerce, atau pasar kerajinan dapat menyediakan platform global bagi para perajin untuk memamerkan karya mereka dan terhubung dengan calon pembeli dari seluruh dunia.
Sebagai kesimpulan, meskipun Pekerja Gerabah sitiwinangun dan rekan-rekan pengrajin gerabah mungkin menghadapi tantangan dalam pengembangan bisnis mereka, ada peluang untuk tumbuh dan sukses jika mereka bersedia mengeksplorasi solusi inovatif, mencari sumber pendanaan alternatif, dan merangkul kreativitas dalam kerajinan mereka.
Dengan mengatasi hambatan ini dan menghidupkan kembali gairah mereka terhadap tembikar, para pengrajin ini dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan sehingga industri gerabah Sitiwinangun Kembali menjadiindustri kriya  yang populer dan berkembang pesat.
Mengapa UMKM Lokal Penting dalam Ekonomi Pariwisata?
UMKM lokal memainkan peran yang sangat penting dalam ekonomi pariwisata Indonesia. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, tetapi juga turut memperkaya pengalaman wisatawan dengan produk lokal yang unik dan berkualitas. Dengan mendukung UMKM lokal, kita juga turut melestarikan keanekaragaman budaya dan tradisi yang ada di setiap destinasi wisata.
Potensi UMKM Lokal dalam Menembus Pasar Internasional
UMKM lokal memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional dengan produk-produk unggulan mereka. Dengan kreativitas dan inovasi yang dimiliki, UMKM lokal mampu bersaing dengan produk-produk negara lain. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan mitra bisnis internasional juga akan membantu UMKM lokal dalam memasarkan produk mereka secara global.
Strategi Mendukung UMKM Lokal Menuju Pasar Internasional
Untuk mendukung UMKM lokal dalam menjelajahi pasar internasional, diperlukan strategi yang tepat dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal di tingkat global:
1. Peningkatan Kualitas Produk
Melalui pelatihan dan pendampingan yang tepat, UMKM lokal dapat meningkatkan kualitas produk mereka sehingga memenuhi standar internasional. Hal ini akan membuat produk UMKM lokal lebih diminati oleh pasar global.
2. Pemasaran Digital
Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM lokal dapat memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke tingkat internasional. Melalui platform e-commerce dan media sosial, produk UMKM lokal dapat dikenal oleh wisatawan mancanegara.
3. Kolaborasi dengan Industri Pariwisata
Bekerjasama dengan pelaku industri pariwisata seperti hotel, restoran, dan agen perjalanan juga dapat membantu memasarkan produk UMKM lokal kepada wisatawan asing. Dengan kerjasama yang sinergis, potensi UMKM lokal akan semakin terangkat.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengembangkan UMKM Lokal
Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam mengembangkan UMKM lokal menuju pasar internasional. Melalui kebijakan yang mendukung, melatih, dan mempromosikan produk lokal, UMKM lokal akan semakin siap bersaing di pasar global. Selain itu, dukungan dari masyarakat dalam menggunakan dan mempromosikan produk UMKM lokal juga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM lokal.
Dukung UMKM lokal dalam menjajaki pasar internasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat. Dengan kerjasama yang baik dan dukungan yang berkelanjutan, UMKM lokal Indonesia dapat terus berkembang dan meraih kesuksesan di tingkat global. Ayo bergandeng tangan dalam memberdayakan UMKM lokal dan menuju kemandirian ekonomi pariwisata Indonesia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI