Kisaran 40 menit berlalu akhirnya semua santri selesai mewarnai gambarnya. Tak ketinggalan, sebagai dokumentasi acara, semua santri dikondisikan sedemikian rupa untuk berfoto sembari mengangkat tinggi karya gambarnya. Beberapa pose foto bersama berhasil diambil dan diabadikan. Sesi foto berakhir, semua santri diinstruksikan untuk kembali merapikan perlengkapan miliknya. Panitia pun sibuk membagikan konsumsi makanan berat. Masing-masing santri mendapatkan satu kotak nasi dan air mineral kemasan gelas.
Mas Zakaria menata pola duduk santri supaya rapi. Lantas ia memimpin do'a sebelum makan. Semua elemen partisipan acara out class yang hadir pun turut menyantap hidangan ala kadarnya bersama-sama. Perasaan nikmat tampak terpancar di wajah mereka. Hal itu tergambar jelas dari lahapnya makan dan makanan tanpa sisa. Ohya, setelah sesi makan berakhir sempat pula wali santri memberikan jajanan pasar (makanan ringan; camilan) kepada dewan asatidz.
Sebagai bukti orang yang berakal dan berakhlak terhadap lingkungan, semua sampah bekas konsumsi kami dijadikan satu. Rasa-rasanya tidaklah elok dan pantas jika kami memanfaatkan sekaligus menikmati suguhan karya alam semesta akan tetapi kami mencederainya dengan tumpukan sampah. Tentu itu bukanlah akhlak mulia dan terpuji dari orang yang beriman. Dalam proses ini kami (seluruh elemen yang ada) bahu-membahu memunguti sampah.
Selepas itu, semua santri dipersilakan untuk jalan-jalan untuk menikmati suguhan karya alam yang ada. Tampak, santri menyusuri bagian demi bagian destinasi secara bergerombol. Sebagian ada yang menjajal ayunan dan ada pula yang memilih berpose memainkan gaway pribadinya. Keindahan alam sekitar yang tersuguh memang sangat sayang jika diabaikan dan dinafikan begitu saja.
Tiga puluh menit kemudian kami mengumumkan kepada seluruh santri bahwa waktu menikmati suguhan karya alam selesai. Semua santri harus kembali ke tempat semula untuk kepentingan menutup acara. Surah Al Fatihah kami rapal sebagai penutup agenda out class. Tikar dan terpal pun kembali digulung. Sementara sound sistem kembali diusung ke dalam bagasi mobil.
Sebagai kenang-kenangan rekam jejak menginjakkan kaki di Lumbung Tumpang, tak lupa seluruh partisipan berfoto bersama di depan gerbang yang terbuat dari bambu dan beratapkan alang-alang. Kebetulan kala itu yang menjadi fotografer adalah salah satu putra Pak Imron. Dengan jari-jemari mungilnya ia mengabdikan ujung tanduk momentum kebersamaan agenda out class perdana.
Tulungagung, 09 Januari 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI