Sementara yang terakhir, yakni menggali ide menulis melalui true story (kisah nyata, pengalaman). Setiap orang sudah pasti memiliki pengalaman. Sedangkan persoalan banyak-sedikit dan berbobot tidaknya pengalaman tergantung pada penjelajahan ruang dan waktu serta wawasan pengetahuan yang dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.Â
Rentetan pengalaman itu sebenarnya bisa saja menjadi sumber ide yang kita manfaatkan untuk melahirkan karya. Semisal kita hendak menjadikan pengalaman itu sebagai sumber inspirasi untuk membuat karya bergenre fiksi maka ambil saja sebagian kecilnya, kemudian kita komparasikan dan kembangkan pengalaman itu dengan bertumpu pada cara kerja pikiran, imajinasi.Â
Sementara tatkala kita hendak menjadikan pengalaman pribadi atau orang lain sebagai sumber dari tulisan yang bergenre non-fiksi, kita cukup mengkomprasikannya dengan sentuhan teoritis dan referensi yang memadai. Sehingga pengalaman yang kita tuangkan dapat diperkuat oleh tunjangan teori atau gagasan tertentu.
Teknik true story ini banyak digunakan oleh penulis pemula maupun penulis profesional, mengingat caranya yang begitu mudah untuk diaplikasikan. Adapun contoh di antara buku yang menggunakan teknik true story ialah Bodo Amat, Melawan Kemustahilan, Detonator Kebaikan dan Jackpot Rexeki buah pena Dewa Eka Prayoga. Selain itu masih banyak juga buku lainnya.Â
Lima teknik menggali ide menulis yang disampaikan oleh Kang Anhar tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dipaparkan oleh Ibu Nurul Chomaria (salah seorang penulis produktif yang telah menghasilkan banyak karya) pada saat webinar kopdar Sahabat Pena Kita ke-enam yang dihelat di STAI Ma'had Aly Al-Hikmah Malang. Sayangnya, sampai sekarang saya belum sempat menuliskan review materi hasil dari webinar tersebut. Mohon dimaafkan.Â
Akhirnya pelatihan sesi kedua kelas menulis online  yang dimulai pukul 05.30-07.30 WIB itu akhirnya dipungkas dengan dilontarkannya lima pertanyaan dari lima peserta untuk Kang Anhar. Termin tanya-jawab pada sesi kedua ini dengan saja dibatasi, mengingat alokasi waktu yang telah mepet. Nah, demikian cara KMO Indonesia mengajak saya untuk menyambut hari ketujuh puasa di Ramadan tahun ini.Â
Selamat menikmati dan semoga bermanfaat. Itulah  cerita saya. Bagaimana cerita Anda menyambut pagi ketujuh di bulan suci Ramadan?
Tertanda bukan pejuang ide yang benar-benar gila.
Tulungagung, 20 April 2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI