Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Lunturnya Ruang Privasi dan Makhluk Sosial yang Kebablasan Mencari Eksistensi

3 Februari 2021   13:33 Diperbarui: 3 Februari 2021   13:41 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perleburan dimensi ini menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial memang selalu bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus mencari pengakuan eksistensi dari yang lain. Alih-alih hendak menegaskan diri melalui profesi baru yang dipandang "keren" namun hal itu justru menjadi satu persoalan baru yang mendekonstruksi batasan-batasan yang selama ini tersembunyi.

Dalam kacamata sarkastik, manusia tidak lain adalah makhluk sosial yang sangat antusias melampui kemakhlukan sosial tersebut. Saking hebatnya, antusiasme tersebut melampui realitas sosial menuju kebahagiaan media sosial.

Pertanyaan mendasarnya apakah itu anugerah yang dihasilkan dari revolusi industri 5.0 sehingga harus disyukuri? Ataukah bumerang yang terus-menerus diumbar sehingga menjadi bayangan yang kapan saja bisa menikam diri? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut mari masing-masing kita melakukan introspeksi diri. 

Lah mengapa demikian? Karena bagaimanapun yang benar-benar memahami diri kita sendiri adalah kita sendiri sebagai pelakunya. Mungkin saja bagi kita yang mudah naik pitam, akan sedikit tersinggung apabila ada orang lain menegur dan mengingatkan tentang kecerobohan, kesalahan dan kelaliman yang telah kita perbuat. 

Mulai saat ini mari kita menata diri. Berusaha memanajemen kembali atas eksistensi dan sepak terjang di dunia nyata maupun di media sosial yang kerap kita gauli. Alangkah baiknya apabila kita memahami, mengontrol dan menguasai segala sesuatu yang akan kita geluti. Menjajakan diri di ruang-ruang tak terbatas dengan penuh kesantunan, keadaran dan sesuai porsi.

Akhirnya sebagai penutup, tentu tulisan receh ini lahir tidak bermaksud menuding dan memojokan pihak-pihak tertentu. Tulisan ini hadir tak lebih sebagai pengingat dan cambuk diri bagi penulis sendiri. Selebihnya kekecaubalauan dalam tulisan ini murni dari saya, sementara kesempurnaan atas makna tersampaikan karena cinta yang ada pada diri Anda. Semoga bermanfaat dan trima kasih.

Tulungagung, 3 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun