Memisahkan ruang-ruang hampa baru
Bebalku cukup banyak membeban mizan yang urung kutahu
Semetara petantang-petenteng moral bobrokku
Tak segan menjadikan bual sebagai jamu
Terkutuk habis nasibku
Hari hampir genap terbungkus kelabu
Di sudut remang itu aku bertamu
Mengetuk-ngetuk pintu afwa-Mu
Aku remah tak bernilai di Arasy Mihrab-Mu
Tersisih di antara butiran debu
Tak kian nampak di ujung sipu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!