Dalam genggaman takut diam-diam aku menyembah rasa
Memuja gejolak hati yang kupikir menjejal damai penuh sentosa
Hingga jiwaku tak henti berlayar menuju pulau bahagia
Masa depan di mana aku merampas hak dan rencana besar Tuhan untuk kita
Lancangnya aku berani menghadap-Nya dengan kekeh menyodorkan nama
Hendak bersujud naas terngiang hanya elokmu di kepala
Bertumaninah yang jelas-jelas khusyuk hanya berdesis satu nama
Di atas sajadah itu aku menduakan cinta
Aku tahu khusyukku terlalu berbahaya
Saking nistanya kumenodong Tuhan dengan tipu daya
Beramal penuh dengan pura-pura