Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perempuan dan Mitos Mothering

9 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 9 Desember 2020   19:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Begitu banyak perempuan yang tidak bahagia-kebahagiaan yang menjadi lebih buruk karena bagi perempuan mengakui bahwa ia mengalami ketidakpuasan yang sangat serius, dengan fungsi ibu adalah mengakui kegagalannya sebagai manusia", Ann Oakley.

Pernah enggak si kalian mendengar rangkai istilah "masak, macak, manak" atau "dapur, sumur, kasur"? Jika pernah mendengar atau sebatas tahu, dari manakah sumbernya itu? Lantas kepada siapakah rangkaian istilah itu ditujukan?

Apakah salah satu sumbernya dari tradisi rasan-rasan masyarakat Jawa? Sementara subjek pembicaraan tersebut akut difokuskan pada Perempuan? Jika iya, maka seratus poin untuk Anda.

Ya, selama ini kedua rangkai istilah itu dilekatkan kuat pada eksistensi perempuan. Warisan istilah khusus yang berkaitan erat dengan bagaimana persepsi laki-laki dalam mendefinisikan, menerjemahkan dan memposisikan diri perempuan dalam realitas kehidupan sosial masyarakat. 

Prihal ketersambungan rangkaian istilah tersebut dipandang (oleh laki-laki) menjadi kodrat dari seorang perempuan dalam menjalankan setiap babak kehidupannya di dunia.

Dengan demikian, itu artinya perempuan yang tidak pernah mampu dipisahkan dari tuntutan untuk mampu memasak (menyukupi kebutuhan dahaga) guna menghidupi diri dan keluarganya. Perempuan yang gemar bersolek dengan bejibun merk make up guna memperindah diri. Perempuan yang dianggap tidak sempurna jika tidak mampu memberi keturunan. Termasuk di dalamnya mengasuh dan mendidik anak-anaknya hingga tumbuh menjadi dewasa.

Akan tetapi dari rangkaian istilah itu, di sini penulis hanya hendak mencari titik terang tentang istilah "manak" yang bersinggungan dengan mothering dan pola asuh anak yang selama ini masih kurang tepat, bahkan nampak timpang. Pengerucutan beban ganda perempuan dalam kehidupan rumah tangga; antara menjalankan tugas dan kewajiban sebagai istri dengan kehendaknya yang terus terkalahkan oleh keadaan. Semua keinginan, cita-cita dan kebebsannya terampas diam-diam oleh beban. 

Menyoroti persoalan tersebut, Alison Jaggar seorang tokoh feminis radikal-libertarian sibuk mempertanyakan kembali posisi sentral perempuan dalam mengasuh anak; Apakah mengasuh anak itu semata-mata termasuk sebagai mothering secara biologis atau mothering secara sosial.

Alison berpandangan, secara general mothering sejatinya mengacu kepada hubungan apa pun yang di dalamnya individu merawat dan menyayangi yang lain, maka seseorang tidak perlu menjadi seorang ibu biologis untuk menjadi ibu sosial, (Rosemarie Putnam Tong, 2010: 119).

Upaya Alison tersebut disambut baik oleh Ann Oakley dengan menegaskan bahwa motherhood biologis tak lain adalah mitos yang berlandaskan pada trilogi keyakinan kontruksi budaya; semua perempuan perlu menjadi ibu, semua ibu memerlukan anak-anaknya dan semua anak memerlukan ibunya.

Menurut Oakley, pertama, para perempuan sejatinya telah terdikte oleh konstruksi sosial patriarkal sejak dini untuk bermimpi menjadi sosok ibu. Pada kenyataannya hal itu mendapat dukungan kuat dari teori psikoanalisis populer dan pseduo saintifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun