Kau terobos genggalang trauma bahasa keibubapakaan dengan enteng
"KUA pelabuhan kami", soraknya di atas benteng
///
Tak segan merajut namun rapuh pula dalam sengkarut
Menabuh genderang beralas takut
Menuang bulir-bulir asmara menepis buntut
Pun karenanya sampailah engkau di pulau cinta
Di negeri orang-orang yang tak mengenal tuna soal rasa
Pesisir yang menampung jiwa-jiwa pemabuk asa
Hingga sekejap saja ia lupa mimpinya berlabuh di kota aksara
IV
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!