Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Saatnya Rebus Ketupat

14 Juni 2018   14:49 Diperbarui: 14 Juni 2018   15:09 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terlalu jauh dari rumah saya ada penjual ketupat sayur yang menurut saya rasanya cukup enak, nuansa ketupat Betawi-nya cukup kental. Ketupatnya kenyal dan sayurnya yang kental dengan rasa pedas-manis-nya pas dilidah. Bang Cenung dan Pok Sofia sudah cukup lama berjualan ketupat sayur di ujung Jalan Rausin, pelanggannya cukup banyak datang bukan cuma warga sekitar tapi ada yang datang cukup jauh, terutama hari Minggu ketupat pok Sofia diantri.

Kenginan saya ketupat sayur yang kami buat Lebaran tahun ini tidak perlu persis dengan kekenyalan ketupat serta sedapnya sayur ketupat pok Sofia tapi cukup mendekati-dekati saja saya sudah cukup senang.

Selongsong atau kulit ketupat yang saya buat sejak kemarin malam sudah siap. Berikutnya adalah mengisinya dengan beras sambil menjerang air untuk merebusnya.

Sebelum mengisi ketupat beras mesti dicuci lebih dahulu kemudian ditiriskan. Ada yang membuat hati saya bertanya ketika mencuci beras, sudah tiga kali ganti air sambil diaduk-aduk  kok ya airnya masih saja putih; apa mungkin betul apa yang orang bilang ada beras yang dikasih pemutih. Ah puasa-puasa saya tidak boleh suuzon.

Sambil mengisi kulit ketupat dengan beras dan sementara air sudah mendidih boleh dimasukan secara bertahap ketupat yang sudap siap terisi beras. Begitu seterusnya sampai semua ketupat kita siap. Setelah ketupat sejumlah yang kita buat, masuk dalam panci perebus, saya sendiri membuatnya sebanyak 50 buah. Baru kita hitung akan berapa lama proses perebusan ketupat. Biasanya sekitar tiga jam setengah sampai ampat jam ketupat matang dengan sempurna.

merebus ketupat harus sabar/dok pribadi
merebus ketupat harus sabar/dok pribadi
Merebus ketupat itu harus sabar, layaknya kita mengayomi istri kita. Airnya menyusut jangan tunggu berlama-lama segera ditambah kalau ditunda-tunda sampai rendamannya tidak merata, ketupat bakal matang tidak sempurna. Kan begitu dengan istri kita apabila saldo ATM-nya menyusut segera tambah dan jangan tunggu berlama-lama. Kalau lalai anda tau sendiri bisa jadi perkara.

Ketupat yang sedang saya rebus ini saya perkirakan sudah bisa diangkat sekita pukul 4 atau setengah lima. Kemudian tiriskan, usahakan digantung sambil diangin-angin dengan cara diikat per-lima ketupat.

Tugas saya selesai sampai disitu, saya harus segera siap-siap ke Masjid untuk Magrib-an dan Takbiran, tapi saya tidak minat Takbir keliling, biarlah itu urusan bocah-bocah saja.

Sementara ketupat dalam proses perebusan. Istri saya sibuk dengan perkakas dapurnya serta bumbu-bumbu dan bahan sayur untuk pendamping makan ketupat nanti. Biar saja sesuai perjanjian itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Terpenting dia tahu saldo ATM-nya aman dia akan fine-fine saja.

.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, mohon maaf lahir bathin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun