Sholat tarawih yang sifatnya bersenang-senang menurut penulis boleh saja dilaksanakn di kawasan Monumen Nasional (Monas). Terpernting tempat dilaksanakan sholat tersebut bersih dari Nazis.
Memakmurkan Masjid.
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta'ala)" (QS At-Taubah: 18).
Masjid dalam konteks ayat ini adalah sebuah bangunan yang sengaja didirikan sebagai tempat beribadah kepada Alloh SWT; seperti i'tiqaf, sholat dan membaca al qur'an dll. Dalam sejarah tercatat Masjid Quba di Madinah sebagai Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rosululloh SAW beserta para Sahabat bukan hanya tempat sholat. Masjid Quba dibangun sebagai basis dan penunjang dakwah Rosululloh SAW.
Dengan datangnya bulan Ramadhan adalah merupakan kesempatan umat untuk memakmurkan Masjid sebagai wujud iman dan ketaqwaan kepada Alloh SWT dengan berbagai aktivitas ibadah, sholat, tadarus al-qur'an dll, seperti yang diamanatkan dalam surat At Taubah 18 diatas.
Kesimpulan
Ketimbang melaksanakan Sholat Tarawih di Monas sekedar bersenang-senang lebih baik  bersama memakmurkan Masjid, syiar dengan cara yang elok dengan Sholat Tarawih di Masjid.
.
Allohu A'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H