Lebih dari separuh wilayah Tanah Abang adalah Pasar, bahkan pemukiman penduduk sekitarnya adalah juga bagian dari denyutnya Pasar tersebut dengan berdirinya warung-warung makan, warung kebutuhan sehari-hari sampai adanya rumah kontrakan dan Kost2-an.
Yang namya Pasar sudah lazim menjadi tempat berkumpulnya orang dengan berbagai keperluan. Jadi ramainya orang di Trotoar seputar Tanah Abang dengan PKL, Pengasong dan pejalan kaki ya jamak. Apalagi ada Stasiun di situ. Â Tinggal bagaimana mengaturnya agar kehirukpikukan itu tidak saling mengganggu.
Sebelumnya selama ini yang merasa terganggu adalah para pejalan kaki terutama di Jalan Jati Baru, depan Stasiun Kereta Tanah Abang.
Berangkat dari situlah Pemprov DKI melakukan penataan PKL yang disebut dengan konsep baru dengan menutup Jalan Jati Baru kemudian memperuntukannya PKL menggelar dagangan bahkan dipasilitasi dengan tenda.
Satu paket dengan tendanisasi PKL di seruas Jalan Jati Baru disediakan pula Bus Explorer yang dioperasikan secara gratis dari Stasiun kembali ke Stasiun dengan rute mengelilingi kawasan Pasar Tanah Abang.
Dengan meng-operasikan Bus Explorer, Anies sudah betul, paling tidak sudah mengurai satu permasalahan.
Sebelumnya seperti saya tulis diatas ada keluhan dari pejalan kaki yang merasa terganggu oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar dagangannya di Trotoar sepanjang Jalan Jati Baru. Para pejalan kaki yang kebanyakan penumpang Kereta yang turun di Stasiun Tanah Abang dengan tujuan belanja dan mungkin yang bekerja  ke Blok G, Blok A atau Blok B atau di Metro tentunya amat terganggu dengan keberadaan PKL di JL Jati Baru tersebut.
Demikian pula para Pejalan Kaki penumpang Kereta yang bertujuan ganti kendaraan di seputaran Blok A, Blok B merasa terhambat pergerakannya dengan keberadaan PKL yang nyaris memenuhi trotoar di sepanjang Jalan Jati Baru.
Kini para pejalan kaki yang menuju Blok A atau Blok B baik yang berniat belanja atau bekerja atau yang ingin ganti moda kendaraan bisa memanfaatkan Bus Explorer secara gratisan itu. Jadi tidak perlu lagi bersenggol-senggolan dengan PKL dan Pengasong.
Demikian pula para penumpang Bus Besar, termasuk Metromini dan Kopaja serta Angkot/Mikrolet yang turun di seputaran Halte Blok B dan berniat naik Kereta atau Cumuter Line tidak perlu lagi berjalan kaki menuju Stasiun, semua bisa memanfaatkan Bus Explorer  secara gratisan.
Singkat kata dengan keberadaan Bus Explorer, Pejalan Kaki bukan cuma dihormati tapi juga dimanjakan.
Baiknya memang segeralah dievaluasi, jangan sampai berlama-lama.
Baiknyanya juga segera disudahi Tendanisasi tersebut. Tentu saja harus penuh perhitungan, data kembali dengan cermat ada berapa banyak PKL yang beroperasi seputaran Jl Jati Baru tersebut, sebab khabarnya banyak PKL jadi-jadian mereka pemilik kios dan ternyata dapat jatah tenda yang seperti ini harus disudahi dan paksa  agar  mereka kembali ke habitatnya sebagai pedagang kios.
Akan halnya PKL murni mereka harus diedukasi agar segera lepas dari status PKL-nya, mereka harus naik kelas naik martabatnya sebagai Pedagang Kios. Khabarnya banyak Kios kosong di Pasar Blok G, mereka bisa menempati Kios-Kios tersebut.
Kalau nanti kedepannya akan ada penataan secara menyeluruh tentu pengaturannya akan lebih mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H