Untuk menyeimbangkan antara tradisi dan kepentingan umum, penting bagi penyelenggara resepsi untuk:
- Memperoleh Izin Resmi  Memastikan bahwa penutupan jalan dilakukan secara legal dan telah mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.
- Memberikan Pemberitahuan Lebih Awal  Menginformasikan warga sekitar dan pengguna jalan tentang rencana acara agar mereka bisa mengantisipasi dan mencari rute alternatif.
- Membatasi Durasi dan Ruang Lingkup Tidak menutup jalan sepenuhnya atau terlalu lama, serta menyediakan jalur darurat untuk kendaraan yang mendesak.
- Mengutamakan Kepentingan Publik Jika memungkinkan, menggunakan fasilitas seperti gedung pertemuan atau lapangan umum agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Sebagai tambahan, dalam Islam penting untuk mendapatkan izin jika akan melakukan sesuatu yang mempengaruhi orang lain atau ruang publik. Sebagaimana dalam sebuah prinsip fiqh:
"Jika kamu ingin membuat perubahan atau melakukan sesuatu yang berpotensi mengganggu orang lain, maka sebaiknya mendapatkan izin atau persetujuan mereka."
Dalam konteks resepsi pernikahan di jalan, hal ini berarti bahwa penyelenggara acara harus mempertimbngkan izin dari pihak berwenang (seperti pemerintah atau pihak yang bertanggung jawab atas jalan umum) dan mengupayakan agar acara tersebut tidak mengganggu kepentingan orang lain.
Perayaan pernikahan adalah momen bahagia, namun kebahagiaan tersebut sebaiknya tidak diperoleh dengan mengorbankan kenyamanan dan hak orang lain. Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, prinsip saling menghormati dan menjaga hak bersama adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh keberkahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H