Sang Pemuda akhirnya berpikir keras bagaimana caranya agar ia tidak tertidur di hari ketiga, ia tidak mau mati. Akhirnya, ia mengingat nasihat Sang Nenek yang ditemuinya di jalan. Ia mengatakan akan meminum anggur merahnya nanti kepada Sang Putri saat anggur tersebut disuguhkan kepadanya dan tidak meminumnya. Ia juga menggunakan jubah ajaib milik Sang Nenek agar tidak terlihat saat mengekori keduabelas putri Raja.
Jubahnya bekerja dengan baik. Ia tidak terlihat dan berhasil mengekori keduabelas putri Raja. Ternyata mereka pergi ke kastil bawah tanah pada malan hari dan menari dengan para pangeran di sana hingga jam tiga pagi. Sang Pemuda menceritakan itu kepada Raja dengan memberikan bukti daun dari pepohonan yang dipetiknya sewaktu mengekori para putri dan piala kerajaan tempat para putri menari. Raja sontak kaget dan menanyakan kepada keduabelas putrinya. Raja menanyakan kebenarannya dan mereka mengakuinya, Sang Pemuda berhasil. Raja mempersilakan Sang Pemuda memilih putri mana yang akan dinikahinya.
Sang Pemuda jelas bingung. Ia hanyalah orang asing yang tiba-tiba datang ke kerajaan dan mengawasi para putri untuk tiga hari. Itu pun karena ia bertemu dengan Sang Nenek di jalan yang memberikannya nasihat dan jubah ajaib yang membuatnya berhasil. Sang Pemuda merasa ia bukanlah siapa-siapa dan tidak mengenal keduabelas putri Raja.Â
Sang Pemuda terus berpikir dengan keras hingga suatu malam Sang Putri Sulung mengatakan bahwa mereka (para putri Raja) memang sedikit nakal, tetapi mereka tetap para putri yang baik hati dan tidak akan menolak lamaran pernikahan Sang Pemuda. Akhirnya, terbersitlah di pikiran Sang Pemuda bahwa ia akan menikahi putri sulung karena kebijaksanaannya. Ia yakin akan pilihannya dan mengatakan hal itu kepada Raja. Ternyata, Sang Putri Sulung juga sudah menyukai Sang Pemuda sejak awal.Â
Cerita ini berakhir dengan bahagia, Sang Pemuda menikah dengan Sang Putri Sulung.
Pesan moral dari cerita ini adalah kejujuran kepada orang tua. Orang tua sangat khawatir akan keadaan anaknya. Oleh karena itu, lebih baik jujur kepada orang tua.