Meski diduga kuat tidak relevan dengan kasus yang ditimpakan. Salah satunya UU ITE yang kerapkali digunakan untuk menjerat aktivis yang berbicara vokal. Kemudian yang paling baru adalah kasus kerumunan yang dituduhkan kepada salah satu ulama besar.Â
Wajar jika kaum milenial masih galau antara melihat perlunya perubahan politik. Hingga kini pun masih banyak milenial--khususnya dan masyarakat umum--pada umumnya yang masih belum paham terhadap sistem politik alternatif, yaitu Islam.Â
Alhasil, meski mereka sadar bahwa politisi dan parpol tidak mampu menyelesaikan permasalahan. Namun mereka masih menaruh harapan pada sistem demokrasi sebagai solusi hakiki.Â
Adanya kesadaran politik di kalangan milenial ini patut mendapat apresiasi. Namun, di sisi lain perlu adanya upaya untuk mengenalkan politik Islam yang merupakan bagian dari ibadah kepada Allah Swt. agar para milenial tidak terjebak denial akan syariat Islam.Â
Tidak perlu galau lagi antara meninggalkan demokrasi dan mendapat label radikal atau bertahan pada demokrasi tetapi terbukti tidak mampu memberi solusi bagi permasalahan.Â
Sikap sebagai seorang muslim hendaknya mengembalikan segala urusan pada standar yang benar. Dalam pembukaan surah Al-Baqarah telah ditegaskan, bahwa Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Maka apabila kita termasuk bagian orang yang beriman hendaknya menjadikan Al-Qur'an serta as-sunah sebagai panduan, bukan yang lainnya. Wallahu'alam bishshawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H