Mohon tunggu...
ABD MANAF TOYO
ABD MANAF TOYO Mohon Tunggu... Petani - Buruh

Buruh di pertanian dan perkebunan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ali Ahmad Nawawi Menjadi Pendakwah dan Penulis Media Massa Seputar Keislaman

15 Juni 2023   03:43 Diperbarui: 15 Juni 2023   04:57 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : instagram @aanawawy

Saya tertarik dengan salah satu penulis dan pendakwah asal Indonesia ini. Ia merupakan santri salafiyah Indonesia atau biasa disebut dengan istilah pondok pesantren yang memang kurang keberadaanya.

Pondok pesantren salafi merupakan bentuk asli dari lembaga pesantren dan arti kata salaf merupakan bahasa arab yang berarti terdahulu, klasik, kuno atau tradisional. Jadi, Pesantren Salafiyah adalah pondok pesantren yang mengkaji "kitab-kitab kuning" (kitab kuno) dengan Kyai sebagai pengajarnya dan terjun langsung untuk berhadapan dengan para santri.

Saya tertarik dengan siapa? Ya, saya tertarik dengan salah satu pendakwah dan penulis satu ini, yaitu Ali Ahmad Nawawi.

Ali Ahmad Nawawi (lahir 11 November 1999) adalah pendakwah dan penulis Indonesia. Ia merupakan lulusan pondok pesantren bale rombeng. Ia juga merupakan penulis di media massa seputar keislaman.

Apa itu Bale rombeng?

Bale rombeng adalah istilah sebuah asrama santri atau kamar santri yang ada di wilayah sunda khususnya Banten dan Jawa Barat. Bale rombeng kebanyakan terbuat dari kayu dan anyaman bambu, sedangkan atapnya terbuat dari 'atap' atau daun-daunan yang sudah dianyam.

Nah, saya salut dengannya, karena ia hanya seorang santri salafy atau santri lulusan bale rombeng yang pesantrennya itu memang sangat kurang keberadaannya. Contohnya; seperti kurang teknologi, kurangnya internet, kurangnya pengetahuan bahasa pemrograman. Pondok pesantren Bale rombeng hanya berfokus pada kitab-kitab kuning. Tapi disisi lain, Ali juga bisa mengalokasikan waktunya untuk bergelut di dunia internet. Seperti, menjadi penulis sekaligus menjadi pendakwah.

Ali juga juga aktif di dunia konten kreator video, seperti YouTube, TikTok, Facebook, Instagram, dan platfrom lainnya. Ia juga sedang belajar pemrograman. Dan itu semua ia pelajari secara otodidak. Ya, walaupun beliau jarang upload, mungkin karena kesibukannya. Tapi saya slalu menunggu konten-konten yang ia upload ke media sosial. Karena menurut saya bagus, bahasanya ramah, susunan katanya rapih, dan slalu menyentuh hati saya.

Ali Ahmad Nawawi menempuh pendidikannya paling lama di Pondok Pesantren Salafy (bale rombeng), ia menimba ilmu dengan ayahnya, kakeknya, saudara-saudaranya sejak kecil. Bahkan ada salah satu temannya yang mengatakan Ali Ahmad Nawawi juga salah satu murid dari guru besar Tangerang, yaitu Abuya Uci Turtusi.

Ali Ahmad Nawawi saat ini tinggal di daerah Kabupaten Serang-Banten. Dan aktifitas sehari-hari yang ia lakukan saya tidak tahu apa, karena ia tidak pernah memposting kesehariannya di Instastory. Saya hanya tau, bahwa ia adalah seorang penulis sekaligus berdakwah dengan kalimat tak bernada atau hanya dengan tulisan. Tapi tulisan itu bisa menyentuh hati saya.

Ali juga tidak pernah menampilkan mukanya, saya tidak tahu alasannya kenapa. Ia berdakwah dengan cara di belakang layar seperti cara dakwahnya yang dilakukan oleh Ustadzah Halimah Alaydrus.

Berikut adalah profil dan biodata singkat Ali Ahmad Nawawi yang saya dapatkan ;

Nama : Ali Ahmad Nawawi

Lahir : Tangerang, 11 November 1999

Nama Panggilan : Ali / Aa

Agama : Islam

Profesi : Pendakwah, penulis, santri.

Username semua media sosial : @aanawawy

Nah, hanya itu saja yang kami ketahui, selebihnya saya tidak tahu betul tentang beliau.

Ali Ahmad Nawawi juga berpesan, sampaikan selalu kebenaran. Seperti apa yang dikatakan oleh kanjeng Rasulullah SAW; "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat." (HR. Bukhari).

Ali Ahmad Nawawi juga mengatakan kepada para followernya; "Argumen itu memiliki daya paksa, tapi setiap orang juga memiliki daya tolak sebagai konsekuensi dari kehendak bebas. Dia dapat dipaksa oleh suatu kekuatan argumen untuk menerima dan mengakui suatu kebenaran. Namun, tidak ada yang dapat mengubah keyakinannya, kecuali keputusannya sendiri. Oleh karena itu, argumen sekuat apapun hanya akan dapat berakhir pada perubahan suatu keyakinan, jika orang telah memutuskan untuk berubah. Keputusan adalah otoritas masing-masing setiap orang. Namun, tidak ada orang yang memutuskan untuk mengingkari kebenaran, kecuali karena kesombongan."

Lanjut ujarnya; Dengan demikian, kita tidak perlu marah atau kesal saat argumen kita ditolak orang lain, apalagi memaksa orang lain untuk mengakui kebenarannya, yang penting, sampaikan saja argumen yang harus kita sampaikan. Besar atau kecil, kuat atau lemah, cepat atau lambat, bila argumen kita benar, maka itu akan memaksanya untuk mengakui dan menerima kebenaran itu."

Terakhir, kata-kata Ali Ahmad Nawawi yang saya kutip ialah; "Orang yang tidak menerima pendapatmu akan menemukan seribu cara untuk menjelekan pemahamanmu. Kamu boleh tak setuju dengan keyakinan orang lain. Tapi cukup sampai disitu saja. Simpan ketidaksetujuanmu itu untuk dirimu sendiri. Karena selebihnya, dia atau mereka punya hak yang sama denganmu. Tak lebih dan tak kurang."

Saya teringat 2 tahun lalu belajar filsafat, "Puncak ilmu pengetahuan adalah ketidaktahuan."

Tapi perkataan Ali Ahmad Nawawi menurut saya sangat unik, ia mengatakan; "Ngaji itu bukan untuk pinter, tapi untuk menghilangkan rasa pinter."

Terimakasih sekian dari saya, salam untuk Ali Ahmad Nawawi. Dan salam kenal juga semuanya dari saya,  Abd Manaf Toyo dari Maluku Tengah.

Wassalam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun