Mohon tunggu...
Manaf Rumodar
Manaf Rumodar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aktivis di organisasi nasional HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi: Ummah dan Imamah

29 Februari 2024   15:59 Diperbarui: 29 Februari 2024   16:02 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mencoba mendudukan apa yang di maksud dengan Ummah dan imamah dalan kajian sosiologinya.  (Ali Syari'ati)

Individu dan sosial adalah dua objek yang berbeda namun jika individu melembaga akan menjadi sosial atau bermasyarakat namun dalam hal ini konsep yang berbeda pada Ummah adalah konsep masyarakat dengan pengertian masyarakat yang melingkupi seluruh manusia bahkan alam semesta namun berbeda dengan konsep masyarakat yang lain yang hanya sifatnya terbatas pada satu suku ras atau negara saja.

individu membutuhkan sosial itu adalah suatu hal yang eksistensi namun individu membutuhkan kepemimpinan itu bukanlah hal yang eksistensi pada dirinya. namun sosial yang membutuhkan kepemimpinan sebab individu pada dirinya tidak membutuhkan pemimpin ketika dia secara eksistensinya. yang membutuhkan kepemimpinan hanyalah pada masyarakat itu sendiri sehingga membawa masyarakat itu pada tujuan yang inginkan.

kita berbicara tentang kepemimpinan dalam Islam tidak terbatas oleh suatu negara namun jika kita berbicara tentang kepemimpinan dalam Islam maka hanya satu untuk seluruh masyarakat bahkan disebut dengan konsep  "rahmatan lil alamin" maksudnya itu dia tidak terbatas pada manusia saja Bahkan alam dan lain-lain itu dipimpin oleh kepemimpinan yang disebut dengan Imamah dalam Islam

kemudian kepemimpinan dalam Islam itu adalah cara untuk Bagaimana memanusiakan manusia karena pemimpin dalam Islam itu diartikan sebagai pembina atau memelakukan pendidikan dan pengajaran untuk Bagaimana memanusiakan manusia itu sendiri.
kepemimpinan dalam suatu tatanan masyarakat sosial yang disebut sebagai Imamah dalam konteks Islam maka itu berkaitan dengan transformasi individu kepada masyarakat

Kepemimpinan dalam ummah akan menjadi salah satu progresifitas dalam melakukan transformasi sejarah untuk bagaimana menuju kepada tujuan tertinggi atau cita-cita dari pada masyarakat itu sendiri. Tugas dari pada pemimpin adalah melakukan pendidikan kemanusia. inilah kepemimpinan dalam Islam yang disebut dengan pengajaran sehingga adam hadir dengan pengetahuan ketuhanannya dalam konsep evolusi diri.

ada tiga Kebutuhan individu yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan intelektual spiritual dan moral. kebutuhan spiritual intelektual dan moral ini yang bagaimana akan memenuhi kebutuhan sosial pada konteks masyarakat Kebutuhan individu agar Bagaimana melakukan proses verifikasi terhadap individu-individu yang ada pada masyarakat.

ketika melakukan suatu proses untuk Bagaimana menjadi seorang pemimpin maka dia harus tumbuh besar pada suatu tatanan masyarakat tertentu karena tidak mungkin seorang pemimpin dari negeri lain untuk menjadi pemimpin di negeri lain Sebab dia tidak atau apa budaya dan apa tujuan dari pada masyarakat itu sehingga dalam Islam menganjurkan untuk sorang pemimpin itu harus lahir daripada masyarakat itu sendiri.

hubungan  Ummah dan Imamah dalam Islam adalah kondisi masyarakat umum itu pemimpin yang bertugas untuk bagaimana melakukan pengajaran melakukan pendidikan yang di mana berfungsi untuk memanusiakan manusia manusia Sehingga dalam kepemimpinan ini Adam hadir dengan pengetahuan ketuhanannya dalam konsep evolusi diri atau evolusi individu sehingga dia ketika mengaktualisasikan 3 kebutuhan intelektual spiritual dan moral agar Bagaimana proses verifikasi terhadap individu individu yang ada pada masyarakat yaitu individu itu ketika melangkah pada suatu proses untuk Bagaimana menjadi seorang pemimpin.

sehingga dalam Islam menganjurkan untuk seorang pemimpin itu harus lahir daripada masyarakat itu sendiri ketika kemudian dalam konsep pemimpin intelektual spiritual dan moral pada masyarakat itu akan menjadi suatu jembatan untuk melakukan transformasi sejarah dan Ummah.

Kemudian pada sesi kedua saya coba mendudukkan ummah dan Imamah secara sederhana. Ali syariati melihat konsep Ummah dan Imamah dari segi  sosiologinya di mana Ali syariati telah melakukan satu konsep tipologi terhadap tatanan masyarakat sosial yang di mana Syari'ati mencontohkan kepada 4 tatanan masyarakat sosial. Seperti: Nation,qabila,kelas,Rakyat dan Ummah.

1. Nation adalah atau yang hanya berpusat pada suku bangsa atau ras ini ikatannya hanyalah satu suku atau bangsa tertentu yang di mana berpusatkan pada seseorang pada suku atau pada bangsa atau ras tertentu sehingga Bagaimana seorang pemimpin yang ada pada bangsa atau Suku itu di memerintahkan kepala suku yang lain ini adalah Salah satu hal yang mustahil sebab ego di antara suku juga adalah hal yang eksistensi.
kemudian Syari'ati mengatakan bahwa Nation ini bukanlah konsep masyarakat yang universal.

2. Qabilah adalah konsep masyarakat tentang partai-partai atau kelompok tertentu. Yang penting memiliki tujuan yang sama namun di dalam konsep Ummah itu kita perlu mengetahui bahwa manusia adalah satu eksistensi yang tdk bisa di beda-bedakan. ummah adalah konsep kemasyarakatan yang mengajarkan masyarakat itu untuk satu tujuan jalan yang sama dan kemudian bahu-membahu ketika hanya satu tujuan dan tidak berada pada jalan yang sama maka ini bukan merupakan bagian dari konsep Ummah atau bukan merupakan suatu konsep kepemimpinan yang universal

3. Kelas adalah konsep kemasyarakatan sosial secara umum kita mengetahui bahwa di kalangan masyarakat sendiri ada berapa Kelas yaitu kelas atas kelas menengah dan kemudian kelas bawah sehingga dalam kelas-kelas ini Ali syariati melihat bahwa konsep kelas pada masyarakat ini bukan pada konsep masyarakat yang bisa melindungi hak hidup orang banyak. karena kelas atas tidak mungkin memperhatikan kelas-kelas di bawah dan tidak niscaya kelas bawa melindungi kelas atas juga ini masih dalam konteks satu negara bagimana dengan konteks luar negara?. apalagi Bagaimana dengan masyarakat kelas  yang ada di luar daripada negaranya maka secara tidak langsung ada diskriminasi terhadap kelas-kelas tertentu sehingga konsep tentang kelas ini bukanlah suatu kondisi masyarakat yang di mana menjamin kelangsungan hidup orang yang hidup di atas bumi ini.

4. Rakyat adalah konsep kenegaraan yang disebut dengan negara dimana kita melihat bahwa kenegaraan ini hanyalah terbatas pada wilayah kenegaraannya tidak mungkin seorang pemimpin negara Indonesia misalnya bisa mengintervensi negara yang ada di negara-negara lain atau dalam hal ini tidak mungkin indonesia itu bisa mengakomodir masyarakat yang ada di Asia misalnya.
sehingga konsep Ummah itu adalah konsep yang di mana seorang pemimpin  Ummah itu dia mampu untuk Bagaimana menggerakkan masa dan mampu untuk menenangkan massa.

*Sendangkan konsep kemasyarakatan yang di tawarkan dalam islam adalah konsep Ummah berarti tujuan yang sama, jalan yang sama, dan saling bahu membahu. konsep Ummah adalah konsep masyarakat yang lelingkupi seluruhnya suku,bangsa,qabilah,kelas, negaa dan bahkan benua sekalipun.

Relasi Ummah dan Imamah adalah berkaitan dengan tujuan keummahannya dan dilihat dari relasi sejarah secara kepemimpinanya. Kemudian orientasi umum adalah tentamg masa depan bukan Stagnasi atau konsep-konsep yang dinamis dan kemudian dia mampu mengantarkan suatu masyarakat kepada transformasi sejarah kemudian menuju pada tujuan masyarakat yang tertinggi yang disebut dengan tujuan ilahiyah.

Hubungan antara Ummah dan imamah itu adalah hubungan keaktifan di mana ketika seorang pemimpin itu aktif maka seluruh umatnya itu menjadi aktif seorang Imamah itu ketika melihat masyarakatnya atau ummahnya itu aktif maka dia lebih aktif sehingga proses kemasyarakatanya tdk tagnasi.
semua itu merupakan konsep kemasarakatan yang kemudian lebih progresif semakin hari semakin progresif bukan stagnasi.

Kata amma yang asal merupakan asal kata dari ummah di sini dalam bahasa Arab yang artinya adalah tujuan yang sama kemudian masyarakat saling bahu-membahu dan kemudian jalan yang sama sehingga ummah di sini telah menggugurkan konsep nation yang hanya hanya bersifat khusus pada suatu suku atau ras tertentu dan kemudian dia telah melingkupi kabilah yang hanya memiliki tujuan yang sama namun tidak memiliki jalan yang sama dan tidak saling bahu-membahu kemudian kelas yang hanya mementingkan kepentingan kelasnya yang lain ini kemudian konsep kemasyarakatan yang disebut sebagai hubbul Wathan minal iman atau cinta tanah air sebagian daripada iman yang bagaimana dengan masyarakat yang lain sehingga semua konsep kemasyarakatan itu Ummah melingkupi dan menjawab semua kekurangan dan keterbatasan konsep kemasyarakatannya.

Pada sesi ke tiga ini saya mencoba menentukan strukturnya bahwa ketika individu itu melihat pada falsafah pandangan dunianya maka dia harus melepaskan ego untuk tujuan bersama dan masuk ke pada sebuah tatanan yang disebut dengan Ummah kemudian ketika dari individu itu menyadari atas tujuan bersama untuk capayan kesempurnaan dalam diri manusia.

Ketika individu itu bergabung bersama Ummah maka disitu dia harus Menyadarkan dirinya bawah dari aku menjadi kami artinya dia tidak hanya memikirkan dirinya namun ada orang lain yang harus sama-sama di ajak untuk menemukan kesempurnaan dirinya. Sebab adanya tujuan bersama, jalan yang sama dan bahu membahu.

Kesadaran dan progresifitas individu yang telah melewati kualifikasi Ummah dan kesadaran atas keumahannya sebagai suatu capayan maka individu akan menantikan sebuah pertemuan dengan segala totalitasnya akan berjumpa dengan Imamah atau pemimpinnya.

Kasadaran kemasyarakatan atas dirinya maka dia akan lahir dan tumbuh dari Masyarakat itu menjadi imamah dan kemudian Imamah itu bertugas untuk Bagaimana membimbing perlu melakukan pengejaran untuk Bagaimana kesempurnaan dalam diri manusia dan Transformasi sejarah.

dalam pembahasan yang terakhir atau ke-4 ini saya sendiri belum menemukan kesimpulannya Saya hanya bisa mendudukkan dimana individu itu ketika berelasi dengan Ummah itu butuh kesadaran individu kemudian potensi individu untuk bagaimana melakukan suatu perubahan atau kecenderungan dia untuk melakukan suatu kebaikan untuk menuju kepada kesempurnaan diri itu adalah suatu potensi yang ada pada dirinya tapi potensi itu akan dikukuhkan atau akan dilegalkan ketika individu itu masuk ke dalam satu tatanan masyarakat atau Ummah. Sebab Ummah dalam pengertian interaksi sosial dimana membangkitkan apa yang hilang dari pada individu itu sendiri.

Ummah dalam penantian Imamah adalah penantian yang aktif. Sebab itu merupakan tangung jawab Ummah untuk bertemu immahnya dengan memperbaiki sejarah dan menjaga sejarah dalam tingkatan progresif. Dimana Ummah akan menanti Imamah dalam konteks totalitas pengabdian.
ummah haruslah memiliki emosionalitas yang tinggi untuk bagaimana menuju pada tujuan bersama atau tujuan kesempurnaan diri individu

Dari perenungan saya belum menemukan Bagaimana cara sehingga kita harus menemukan seorang pemimpin lagi di dalam konteks masyarakat dan secara sosiologis tapi kita harus kembali kepada konsep teologi karena menemukan seorang pemimpin yang kemudian disebut oleh syari'ati kita menggunakan Satu teori Penantian di yang di maksud adalah penantian Imamah yang dalam teologi menyebutnya dengan Imam Mahdi. "Waullahualam Bissawab "
tentang teori penantian ini syari'ati mengatakan bahwa ini adalah penantian yang aktif yang di mana bukan hanya sekedar kita menunggu tapi konsep penantian aktif ini adaalah bagaimana kita memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk Bagaimana bisa memenuhi seorang pemimpin atau dengan cara kita berevolusi untuk bagaimana menuju pada kesempurnaan individu itu sendiri untuk bagaimana bisa bertemu dengan seorang Imamah karena pertemuan dengan imamah ini bukan pertemuan kelompok tapi menurut Ali syariati sebuah pertemuan yang inklusif antara individu dan Imamah. tetapi butuh capayan-capayan pada individu dalam konteks Ummah bukanlah capayan individu pada individualisnya.

Penantian adalah keterjagan diri antara individu, Ummah dan imamah pengorbanan diri menuju kesempurnaan individu dalam tujuan Ummah dan sejarah bergerak menuju imamah.

Seorang pemimpin pembimbing atau pengajaran yang kita sebut dengan Imamah bertanggung jawab atas transformasi terhadap pengembangan terhadap sejarah dan Ummah. pemimpin Ummah bukan hanya pada sejarah tapi juga pada alam semesta.
kesadaran yang paling kuat adalah kesadaran sejarah sebab sejarah adalah lokus kita menuju pada masa depan.

"kiamat dalam arti sosial adalah awal kebangkitan kehidupan manusia menuju kesempurnaan"
                              Ali Syari'ati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun