Mohon tunggu...
Mamun Ahmad
Mamun Ahmad Mohon Tunggu... Human Resources - Peselancar Ilmu

Cinta Perdamaian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meraih Hikmah di Balik Wabah Covid-19

6 Februari 2021   15:36 Diperbarui: 6 Februari 2021   15:49 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keledzatan hidup itu ada pada anak yang berbuat baik kepada kedua orangtuanya

Terkait masalah pendidikan anak anak, ada pesan dari Hazrat Khalifatul Masih Al-khomis ABA dalam khutbah beliau; 24 April 2020, sebagai berikut; Ajarkanlah hal-hal mendasar kepada anak-anak. Anda dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi diri sendiri dan juga anak anak. Berikanlah perhatian pada doa-doa dan secara khusus mintalah rahmat Ilahi bagi diri sendiri dan juga dunia. Ambillah manfaat sebanyak-banyaknya dari suasana yang Allah Ta'ala berikan pada kita ini. Suasana yang diciptakan oleh wabah ini di rumah rumah kita, seperti yang telah saya katakan, hendaknya menarik perhatian kita untuk lebih baik lagi!

Hikmah lain yang bisa kita petik dari Pandemi Copid-19 dari sisi ini adalh menjadikan rumah kita seperti yang disabdalkan nabi Muhammad saw.; Rumahku adalah surgaku!  

D. Rasa toleransi semakin terasah

Ternyata sisi lain dari PANDEMI COVID-19 ini mengajari kematangan bertoleransi yang lebih cepat dibandingkan dengan kondisi normal. Hal ini dibuktikan dari obrolan santai bertetangga. Sore itu saya duduk selonjoran dan tetangga datang mendekat sambil ditangannya menggenggam sapu lidi. Rupanya ia sedang membersihkan halaman yg dipenuhi daun daun pohon akibat hujan angin dihari itu.          Untuk membuka obrolan saya menyapa lebih dulu; Assalamualaikum, pak Fulani, apa kabar? Alhamdulillah, baik. Ia menjawab sambil mengulum senyum. Ustadz, mesjidnya nggak dipakai jumatan, ya? Ia balik bertanya. Tanpa memberi kesempatan saya menjawab ia langsung saja meneruskan kalimatnya; sudah sebulan lebih saya shalat dirumah dan tidak jum'atan ke Mesjid karena lockdown. Saya merasakan juga akhirnya, shalat rdirumahkan. Begitu ia ungkapkan perasaan hatinya.

Pak Fulan ini menjadi saksi beberapa tahun yang lalu saat ketika mesjid disini disegel massa ORMAS tertentu. Untuk sebuah alasan yang susah ditemukan sunahnya. Jadi ia kini merasakan juga saat saat kebelakang ketika mesjid ustadz tetangga rumahnya disegel dan ustadz serta jamaahnya shalatnya dirumahkan. Pandemi Corona telah memurnikan toleransi dan seolah menarik garis lurus ke situasi dan kondisi yang   sama! Yakni, ibadahnya dirumah saja. Sisi lain Pencerahan akibat Pandemi Covid -19 menjadi pembuka mata hidayah, Insya Allah!

Jatibening, 2 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun