Padamu terkandung tanah yang menjadi unsur utama pembentuk diriku
Engkau pula memiliki air yang sebagian besar menjadi kebutuhanku setiap waktu
Engkau juga mempunyai kekuatan berupa api yang menjadi unsur nafsuku
Karena udaramu sehingga aku bisa bernafas menghirupimu
Namun
Mengapa engkau kini murka padaku
Apa alasan sehingga engkau mengusirku
Begitu tega engkau mengambil nyawa kami
Bagaimana cara agar aku bisa bercanda denganmu lagi
Apakah setelah engkau meluluh-lantakkan rumah dengan debu panasmu
Ataukah usai bila air membanjiri rumah kami
Atau berakhir bila lava berupa api panas memanggang kami
Atau setelah pulau tempat kami hidup tak nampak lagi
Pintaku
Aku ingin menapakimu dengan langkahku
Aku ingin meminummu untuk melepas dahagaku
Aku ingin kobaran apimu untuk semangatku
Aku ingin pula udaramu untuk kesejukanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H