Dalam tradisi acara resepsi temu penganten adat Jawa Tengah, profesi cucuk lampah termasuk pengisi acara yang populer. Cucuk lampah dituntut untuk bisa berdandan atau make up yang disesuaikan dengan busana daerah yang dikenakannya.Â
Menari dan bersenandung baik lagu lokal atau lagu berbahasa Indonesia juga semacam "must have" talenta yang harus dikuasai. Dan tentu saja bisa berkolaborasi dengan MC yang mengawal jalannya acara sehingga obrolan mereka gayeng, lugas dan bisa bersama sama dinikmati. Nilai plus lainnya tentu saja harus bisa membuat kami terpingkal pingkal saking lucunya penampilan panggung mereka.
Cucuk lampah adalah profesi yang didominasi oleh kaum pria. Penampilan panggung mereka bisa menjadi prajurit gagah dengan kumis yang melintang atau sesekali menjelma menjadi prajurit wanita dengan kebaya dan konde lengkap serta hiasan keris yang disematkan di pinggang depan.Â
Anda semua tahu duo Apri dan Mimin? Pelawak yang terkenal kepiawaiannya berdandan meniru wanita yang cantik dan anggun. Kira kira begitulah dandanan mereka. ACDC (peran ganda bersolek sebagai perempuan atau laki laki ) yang memikat mata dan menghibur pemirsanya. Â
Bisa menari, berdendang dengan suara yang enak didengar dan juga sekaligus berkolaborasi bersama MC dan karawitan pengiring dalam obrolan dan gending tentu saja kemampuan plus yang  mutlak harus dimiliki oleh si cucuk lampah. Cucuk lampah dalam bahasa sederhan diartikan sebagai " pengiring perjalanan".
Dalam susunan acara temu penganten ini, cucuk lampah menjadi pengiring depan perjalanan kirab kedua mempelai, orang tua dan para.pengawal pengantin.Â
Pengawal pria disebut Manggoloyudho, pengiring perempuan disebut Dhomas dan berjumlah masing-masing 4, jadi totalnya 8 pengiring.Â
Kirab pengantin disajikan ketika hadirin yang terdiri dari keluarga besar yang punya hajatan, keluarga besan, warga lingkungan se RW atau Dusun beserta teman undangan tertentu dari empunya hajat sudah duduk ditempatnya masing masing.Â
Di tempat kami hajatan biasa diselenggarakan dirumah karena ciri khas rumah didesa kami itu luas.Â
Jadi semua tamu akan merasakan suasana kekeluargaan yang lebih dekat. Saat mendekati kirab teh hangat, aneka snack dan air putih sudah tersedia didepan semua meja tamu.Â
Pramusaji siaga menghaturkan dan memberikan pelayanan terbaik. Dan kemudian gong gending lagu khas kirab terdengar, cucuk lampah membuka langkah dari jalan depan, hendak memasuki ruang utama. Tarian selamat datang dan persembahan dihaturkan dalam wajah yang ceria.Â
Gaya gagah atau anggun berwibawa ini sejenak mereka hadirkan. Sesekali diselingi dadah dadah ke hadirin alias caper untuk memperkenalkan dirinya.Â
Hadirin biasanya berbisik bisik mencari tahu siapa bintang panggung cucuk lampah kali ini. Setelah mengantarkan mempelai dan orang tua masing masing ditempat duduknya, pengawal pengantin dia tata dipanggung sebelah kiri dan kanan untuk menemani mengisi acara.
Sapaan hangat kepada semua yang hadir, dan bertanya kabar pada hadirin yang beragam latar belakangnya menjadi awal lelucon. Apakah sudah panen, atau tanaman sedang diserang hama tikus, dan kemudian membantu mempromosikan lomba menangkap tikus berhadiah uang yang disponsori bank lokal setempat.Â
Tapi jangan meniru tikus nggragas ya sindirnya... yang doyan segala sikat kanan kiri. Â Yang panenan bagus dia ingatkan anugerah Tuhan dan jangan lupa berbagi.Â
Nah kesempatanlah bagi dia soal berbagi ini, menyanyikan lagu sambil meminta saweran. Yang saweran sedikit, lagunya dia nyanyikan sepotong potong. Sesuai dengan amal bakti dalihnya.Â
Karena penghiburan dan kesenangan abadi tentu dengan banyak memberi. Ada ada aja ya.. Atau sindiran halus kalau isi amplop kurang, nanti malas berangkat coblosan.Â
Iya apa iya? Hehe, satire ya. Coblosan bintang pantura kemudian dia berkelit. Tak lupa dia meminta maaf karena memotong Lagu. Tapi kalau ada dana bantuan untuk warga, semoga tidak ada potongan n full. Duh ada maunya yaa.Â
Celotehan dan canda riang saling meledek baik dengan hadirin maupun MC tentu saja untuk mencairkan suasana.
Sembari menikmati hidangan makanan khas ala menu hajatan hadirin dipersilahkan untuk jangan sungkan tapi juga jangan ndobel, sekenyangnya saja karena kenyang banget pasti ngantuk jadinya.Â
Tak elok dipandang mata, tertidur dihajatan, katanya. Kemudian dia memperkenalkan pengawal pengantin dan diajaknya bernyanyi atau menari.Â
Dia ingatkan usia baligh dan pentingnya menjaga diri. Orang tua juga jangan kasih kendor dalam pengawasan... Saatnya pada wejangan candaan kepada keluarga inti.Â
Bersyukur, saling mengisi dan menjadi warga negara yang baik dalam prosedur resmi pernikahan. Keluarga baru dan kerabat baru artinya Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga perilaku, dimanapun dan kapanpun.Â
Kontrol sosial sederhana dalam bermasyarakat adalah ketika bertambah kerabat baru. Yang mukanya terbiasa jutek pasti sekarang mengurangi judesnya, sama halnya dengan yang hobbi bergosip sekarang harus bisa mengontrol diri. Â
Dan pasti saling mendoakan, biarpun berbeda dalam pandangan politik atau menyikapi kebijakan pemerintah.Â
Yah itulah akhirnya, lebih baik tepo seliro dan bergotong royong karena saat temu manten begini semua melegakan hati untuk duduk bersama. Guyub rukun menikmati karunia Tuhan.
Cucuk lampah akan memberikan pantun pantun dan syair terbaiknya silih berganti berkolaborasi dengan MC untuk menghidupkan suasana.Â
Saling ledek dan nyinyir ala lambe turah tetapi loss doll enggak pake marah marah adalah suasana yang tercipta sepanjang acara. Ketika hendak beranjak panggung bersama pengawal, dia berpamitan juga penuh canda.Â
Kiss bye muach muach dan memamerkan hasil saweran sambil berkata Tiada kesan tanpa kehadiranmu.Â
Usaha tidak akan mengkhianati hasil hahaha.. Matre terselubung. Tapi hadirin enjoy saja. Begitulah, kepiawaian cucuk lampah yang harus mengolah guyon matonnya menjadi pesan pesan penuh makna.Â
Berbekas dihati, dan kehadirannya disetiap acara menjadi pelengkap guyub rukun yang memberi kehangatan dan selalu dinanti. Ya kerja ya sosial ya dapat duit. Okelah.
Â
  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI