Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cucuk Lampah Guyonan Pengarak Mantenan, Pelengkap Acara yang Dinanti

3 Oktober 2021   20:24 Diperbarui: 3 Oktober 2021   20:36 2820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bersyukur, saling mengisi dan menjadi warga negara yang baik dalam prosedur resmi pernikahan. Keluarga baru dan kerabat baru artinya Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga perilaku, dimanapun dan kapanpun. 

Kontrol sosial sederhana dalam bermasyarakat adalah ketika bertambah kerabat baru. Yang mukanya terbiasa jutek pasti sekarang mengurangi judesnya, sama halnya dengan yang hobbi bergosip sekarang harus bisa mengontrol diri.  

Dan pasti saling mendoakan, biarpun berbeda dalam pandangan politik atau menyikapi kebijakan pemerintah. 

Yah itulah akhirnya, lebih baik tepo seliro dan bergotong royong karena saat temu manten begini semua melegakan hati untuk duduk bersama. Guyub rukun menikmati karunia Tuhan.

Cucuk lampah akan memberikan pantun pantun dan syair terbaiknya silih berganti berkolaborasi dengan MC untuk menghidupkan suasana. 

Saling ledek dan nyinyir ala lambe turah tetapi loss doll enggak pake marah marah adalah suasana yang tercipta sepanjang acara. Ketika hendak beranjak panggung bersama pengawal, dia berpamitan juga penuh canda. 

Kiss bye muach muach dan memamerkan hasil saweran sambil berkata Tiada kesan tanpa kehadiranmu. 

Usaha tidak akan mengkhianati hasil hahaha.. Matre terselubung. Tapi hadirin enjoy saja. Begitulah, kepiawaian cucuk lampah yang harus mengolah guyon matonnya menjadi pesan pesan penuh makna. 

Berbekas dihati, dan kehadirannya disetiap acara menjadi pelengkap guyub rukun yang memberi kehangatan dan selalu dinanti. Ya kerja ya sosial ya dapat duit. Okelah.

 

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun