Mohon tunggu...
Titin Hartini
Titin Hartini Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Penyayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sariawan, Herbal dan Mimpi ke Solo Gratis

21 Mei 2014   21:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:16 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_337428" align="alignnone" width="614" caption="Kompasiana nangkring bersama Kuldon Sariawan Deltomed dengan tema Jangan Anggap Remeh Sariawan. "][/caption]

"Aduh! Sariawan .... Tukar bibir dong."

Dialog seorang isteri di meja makan saat sarapan ini memang menggelikan. Apalagi dia juga menarik bibir suaminya yang kemudian menjawab dengan santai,"Sariawan? Ya dilawan."

Video komersial produk terbaru Kuldon Sariawan dari PT Deltomed Laboratories itu  sempat diputar beberapa kali sebelum acara Kompasiana Nangkring dengan tema Jangan Anggap Remeh Sariawan dimulai pada hari Sabtu (17/5) lalu.  Iklan televisi itu cukup  menghibur peserta sambil mengisi waktu acara yang digelar di Cone FX Sudirman, Jakarta, dimulai.

Acara dimulai dipunggawai oleh Veve Adeline yang dikenal sebagai penyiar Radio Gen FM. Tanpa banyak basa-basi, Veve mengurai urutan acara, mulai dari acara utama, game, hingga lomba live tweet untuk mendapatkan golden ticket ke Solo, Jawa Tengah. Kompasianer yang hadir kurang dari 100 orang pun bersiap mendengar materi sambil sibuk ngetwit dan memainkan kamera.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Tiga pembicara di acara Kompasiana Nangkring bareng Kuldon sariawan, yakni Dr Abrijanto, Dr Dewi Priandini dan Bapak Nyoto Wardotyo."]

1400653976603356808
1400653976603356808
[/caption]

Konsistensi Deltomed

Sedianya materi pertama akan dibawakan oleh Bapak Mulya Rahardjo selaku Managing Director PT Deltomed Laboratories, namun lantaran berhalangan hadir digantikan Bapak Nyoto Wardoyo selaku President Direktur PT Deltomed Laboratories.

Bapak Nyoto mengatakan, industri herbal semakin lama kian maju, termasuk di Indonesia. Menurutnya, Indonesia saat ini adalah penghasil biodiversity (kenakearagaman hayati) no 2 di dunia jika dimasukkan dengan biota laut. Sayangnya, Indonesia masih tergantung dengan obat-obatan farmasi yang  bahan bakunya 95% import. Dengan memanfaatkan kekayaan herbal di Indonesia, tentu bisa mengurangi import yang artinya mengurangi devisa.

Deltomed, seperti diungkap Bapak Nyoto, menyadari kenyataan tersebut harus segera  digerakkan. Itulah sebabnya, Deltomed secara konsisten melakukan riset terhadap pemanfaatan herbal tersebut, diikuti penggunaan teknologi modern.

Mayoritas Wanita

Sesi berikutnya diisi oleh Dr. drg. Dewi Priandini Sp.PM, ahli penyakit mulut dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti yang mengurai lebih dalam tentang sariawan (stomatitis aphtosa rekuren/ SAR). Menurutnya, sariawan tidak sesederhana kelihatannya.  "Bahkan ada yang menderita sariawan rutin setiap bulan," ungkap Dr Dewi membuka materi.

Sariawan secara sederhana bisa berarti terjadinya luka atau radang  di rongga mulut. Penyebab sariawan hingga kini belum diketahui dengan pasti. Namun sariawan bisa ditelusuri faktor pencetusnya (predisposisi) yang terdiri dari dua jenis, yakni predisposisi lokal dan sistemik.

"Ada orang yang komplain saat sariawan karena dia merasa rajin gosok gigi. Padahal, bisa saja dia alergi dengan deterjen yang menjadi pencetusnya. Sebab pasta gigi mengandung deterjen," urai Dr Dewi tentang predisposisi lokal yang diantaranya termasuk alergi.

"Bahkan untuk orang tertentu makan cokelat saja bisa mencetus sariawan," tambahnya.

Selain alergi, pencetus lokal adalah trauma, seperti salah menyikat gigi, virus, dan keturunan (genetik). Menurut penelitian, jika kedua orangtuanya sering sariawan maka anaknya 90% akan mudah kena sariawan.

Untuk pencetus sistemik, Dr Dewi memberi contoh stres yang memicu penurunan hormon dan membuat berkurangnya aliran air liur.  "Makanya orang sakit jiwa tidak pernah sariawan," lanjutya.

Juga beberapa penyakit seperti kencing manis dan HIV. "Kalo usus mengalami radang biasanya juga sariawan," imbuh Dr Dewi yang sesekali berkelakar saat memberi materi.

Info paling menarik dari sesi ini, ternyata wanita lebih rentan mengalami sariawan ketimbang pria. Mengapa? Hal ini disebabkan presdiposisi sistemik hormonal. Wanita pada pra menstruasi dan pra menopause terjadi perubahan level hormon estrogen. "Selain itu, berkaitan juga dengan penggunaan alat kontrasepsi yang tidak cocok," sambung Dr Dewi.

Memang biasanya, kata Dr Dewi, sariawan sembuh dalam waktu sekitar tujuh hari, karena termasuk kategori self limiting disease (sembuh dengan sendirinya) Tapi jika sariawannya mayor (besar)  sebaiknya diobati. Untuk itu perlu dicari pencetusnya terlebih dulu.Untuk pengobatan simtomatik, biasanya hanya diberi obat mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.

Gorengan

Seperti kita ketahui, sariawan kerap dihubungkan dengan panas dalam. Menurut pembicara ketiga, Dr. Abrijanto SB selalu Bussiness Development Manager PT Deltomed Laboratories, panas dalam sendiri tidak ada dalam istilah kedokteran.

Menurut Dr Abrijanto, panas dalam timbul antara lain karena pola makan yang tidak sehat. "Makan gorengan dan sate dalam porsi banyak bisa jadi panas dalam," jelas Dr Abrijanto. Mengapa demikian? Karena nutrisi tidak terserap dengan baik sehingga menimbulkan masalah di lambung.  Inilah yang kemudian memicu datangnya sariawan.

Itu sebabnya, Dr Abrijanto menyarankan pelanggan sariawan untuk melakukan pola hidup sehat. Perhatikan pola makan, lebih banyak minum air putih, rajin berolahraga, dan hindari stress. “Juga harus istirahat yang cukup,” sambung Dr Abrijanto.

Jika tidak memerhatikan pola hidup sehat, pelanggan sariawan akan bolak-balik ke dokter. Padahal biasanya akan diberi antibiotik. Memangnya mau bolak-balik makan antibiotik yang beresiko? Nah, Dr Abrijanto menyarankan untuk mengunakan herbal sebagai media penyembuhnya.

Selanjutnya, Dr Abrijanto menjelaskan tentang herbal yang ada di dalam kandungan  Kuldon Sariawan. Pertama, daun saga manis yang mengandung glychyrrhisin (anti radang).  Lalu, bunga krisan serta akar alang-alang yang memiliki khasiat antipiretik (penurun panas) dan mengurangi rasa sakit. Ditambah licorice dan timi yang dikenal sebagai antiradang. "Herbal timi diketahui memiliki khasiat antiseptik," jelas Dr Abrijanto.

"Banyak orang yang malah sakit setelah mengonsumsi herbal. Sebabnya mereka tidak memerhatikan masalah kebersihan herbal tersebut. Itu sebabnya perlu industri di bidang herbal biar lebih maju dan terkontrol," tutup Dr Abrijanto.

100% Halal

Bapak Nyoto Wardoyo kembali tampil sebagai pembicara terakhir. Kali ini menjelaskan proses pembuatan Kuldon sariawan dengan menggunakan teknologi  terkini. Dimulai dengan penjelasan formula Kuldon Sariawan, tiap tablet 650 gram mengandung total ekstrak dari:

Abri Folium (daun sagamanis) 420 mg, Licorice (akar manis) 280 mg, Thymi Herba (Herba Timi) 280 mg, Chrysanthemi Flos (bunga seruni.krisan) 280 mg, dan Imperate Rhizoma (alang-alang) 208 mg.

Bahan-bahan herbal tersebut diproses dari tahap storage, kemudian ekstrasi, evaporasi, mixing, vacuum, tableting dan package (pengemasan). "Pada tahap vacuum, kami melakukan pengeringan sampai kadar air di bawah 5%," jelas  Bapak Nyoto. Untuk teknologinya menggunakan steam jet ejector.

Bapak Nyoto juga menegaskan bahwa produk PT Deltomed bisa dikuonsumsi umat muslim. "Produk deltomed 100% halal," tandasnya.

Untuk melihat lebih jelas proses pembuatan Kuldon Sariawan,  Bapak Nyoto berharap Kompasianer melihat langsung ke Solo. Tentu saja tidak bisa semua berangkat, ya, Pak.

Arti Kuldon

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.  Hanya tiga kompasianer yang mendapat kesempatan bertanya. Pertama mendapatkan kesempatan bertanya adalah kompasianer Ngesti Setyo Murni tentang ketahanan tanama obat keluarga (TOGA) agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Kedua, kompasianer Adian Saputra yang memberi dukungan kepada Deltomed agar meningkatkan kepedulian terhadap herbal Indonesia. Terakhir, kompasianer Joshua yang ingin tahu arti dan filosofi Kuldon Sariawan.

Dr Abrijanto menjelaskan, sebaiknya setelah proses dikeringkan, herbal harus segera dikonsumsi. "Jangan sampai terkena jamur yang bisa merusak hati," jelasnya.

Bahkan Dr Dewi menambahkan, penyimpanan herbal sembarangan malah bisa menimbulkan alergi.

Bapak Nyoto menjelaskan arti kuldon yang menurutnya berasa dari kata cooling down. "Bisa diartikan meredakan," jelas Bapak Nyoto.

[caption id="attachment_337444" align="aligncenter" width="448" caption="Serius main game"]

1400655836484729380
1400655836484729380
[/caption]

Nggak seru memang jika acara Kompasiana Nangkring ini tanpa game. Kali ini, game-nya ada dua jenis. Pertama, membuat kelompok untuk memilih jenis herbal yang menjadi bahan utama Kuldon Sariawan. Kelihatannya gampang. Tapi lumayan rumit juga karena juga harus menuliskan nama lengkap dan komposisinya. Kelompok saya gagal memenangkan hadiah di game ini.

Game kedua, kelompok yang sama diberikan puzzle untuk disusun mejadi satu gambar utuh iklan Kuldon Sariawan. Sayangnya, puzzle itu tidak komplet dan harus bertukar dengan kelompok lain. Tentu saja keadaan jadi hingar bingar. Belum lagi ternyata ada kelompok lain yang memilih gambar yang sama. Alhasil kelompok kami lagi-lagi gagal.

Selain games, diumumkan pula tweet terbanyak yang memenangkan golden ticket yakni Dzulfikar A'lala. Kami yang belum kebagian, harus menulis reportase ini lebih dulu agar bisa memenangkan tiket jalan-jalan ke Solo gratis. Tentu saja saya juga berharap bisa ikut mengunjungi perusahaan yang tak hanya memproduksi Kuldon Sariawan saja, tapi juga Antangin JRG, Srongpas, Rapet Wangi, Naturslim, NaturFiber, Tuntas, OB Herbal, Antalinu, Tea Tree Oil, OBHerbal Lozenges, Antangin Herbal Lozenges dan Antangin Junior.

Pulang dari acara ini, saya mendapat banyak ilmu tentang sariawan dan herbal Indonesia. Apalagi dibekali contoh produk dari Deltomed satu tas. Insya Allah bermanfaat ketika di keluarga kami ada yang sariawan.

[caption id="attachment_337442" align="aligncenter" width="336" caption="Nggak perlu pinjam bibir orang lain. Lawan sariawan dengan Kuldon Sariawan."]

1400655313914308555
1400655313914308555
[/caption]

foto2: dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun