Metafora sendiri merupakan bentuk majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara imajinatif.Â
Majas biasa tersemat dalam karya sastra seperti cerpen atau puisi. Itulah mengapa Lakoff dan Johnson menyebutkan bahwa metafora menguasai kehidupan manusia, baik cara berfikir, cara berbahasa maupun berbudaya.
Sedangkan sastra sendiri berperan sebagai alat pendidikan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian seseorang.Â
Jika sastra dimanfaatkan secara benar dan dilakukan dengan strategi yang benar pula, maka sastra tersebut memiliki andil yang tidak kecil dalam usaha pembentukan dan pengembangan kepribadian anak.
Meskipun sejatinya pembentukan dan pengembangan kepribadian anak melalui kesastraan berlangsung secara tidak langsung, sebagaimana pembelajaran etika, budi pekerti, norma agama atau yang lainnya. Sebagai salah satu bentuk karya seni, sastra tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang akan disampaikan.Â
Tarigan (1995:9-12) mengemukakan bahwa dalam sastra terdapat nilai-nilai yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Nilai-nilai tersebut diantaranya;Â
(1) cerita yang disuguhkan dapat memberikan kegembiaraan dan kenikmatan tersendiri bagi anak; (2) dengan sastra anak memiliki pengalaman baru; (3) dengan sastra imajinasi anak akan terbangun; (4) mengembangkan wawasan anak menjadi perilaku insani; (5) memperkenalkan kesemestaan alam bagi anak; (6) meneruskan dan menyebarkan warisan sastra dari satu generasi ke generasi berikutnya.Â
Dengan demikian, nilai sastra berpengaruh terhadap perkembangan bahasa, kognitif, kepribadian dan tentu saja perkembangan sosial. Namun sayangnya karya sastra anak mulai terkikis keberadaannya, benarkah demikian?
Sastra anak merupakan genre sastra ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Berbeda dengan karya sastra pada umumnya, karya sastra anak memiliki ciri khas yang mempertimbangkan karakteristik perkembangan, minat dan pemahaman anak-anak dalam berbagai rentang usia.Â
Karya sastra anak dirancang untuk meransang imajinasi dan kreatifitas anak melalui cerita-cerita yang menarik dan fantasi yang memikat, mengandung pesan moral dan nilai positif didalamnya, cerita yang ditampilkan pada sastra anak seringkali menghadirkan cerita mengenalkan anak pada budaya, tradisi serta keberagaman masyarakat.Â
Selain itu melalui karya sastra anak yang berkualitas memberikan pengalaman membaca yang berkesan dan memberikan pengaruh terhadap kemampuan anak menjadi pembaca yang kritis dan penuh imajinasi.Â